Abu al-Aina’ pernah berkata, “Suatu hari, saya pernah shalat berjama’ah di shaf pertama di belakang imam. Di tengah shalat, sang imam teringat akan sesuatu, maka kemudian ia memotong shalatnya dan menarik al-Madani yang shalat di belakangnya ke depan untuk menggantikan posisinya sebagai imam. Al-Madani hanya berdiri dan terdiam cukup lama.

Begitu para jama’ah sudal kelelahan berdiri, merekapun bertasbih untuk mengingatkan al-Madani. Akan tetapi, al-Madani tetap diam tidak bergerak. Maka sebagian makmum menyingkirkannya dan memajukan orang lain untuk menggantikannya. Mereka semua mengecam al-Madani.

Setelah itu al-Madani berkata, “Saya kira sang imam mengisyaratkan kepadaku untuk menjaga tempatnya sampai ia kembali.”