Dubes Ali Hijazy, mantan pembantu menlu Mesir untuk urusan Asia memperkirakan situasi keamanan di Afghanistan beberapa bulan ke depan akan semakin parah, khususnya dengan semakin dekatnya pemilihan legislatif untuk memilih anggota parlemen yang rencananya akan digelar pada bulan September yang akan datang. Ia menegaskan, berhasilnya pihak Taliban menjatuhkan pesawat dan tewasnya 16 orang prajurit Amerika serta menghilangnya 6 pesawat pengintai Amerika memberikan sinyal bahwa orang-orang Amerika tengah menghadap musim panas yang demikian membara di kawasan pegunungan Afghanistan.

Dalam wawancara khususnya dengan salah satu situs Islam terkemuka di Timur Tengah, dubes Hijazy melanjutkan, serangan-serangan Taliban yang demikian ganas terhadap pasukan Amerika telah menumbuhkan rasa takut dan ciut di barisan pasukannya, demikian juga antek-antek mereka yang direkrut dari warga sipil Afghanistan. Bahkan, banyak tentara Afghanistan lari dari dinas kemiliteran. Mereka juga enggan bekerja sama dengan lembaga-lembaga PBB yang bertugas menyiapkan pemilihan umum yang akan datang.

Dubes Hijazy menyiratkan, pihak Washington berupaya mengurangi serangan-serangan yang dilancarkan pihak Taliban dari satu sisi. Sementara dari sisi yang lain, sebaliknya berupaya membuka kran perundingan dengan gerakan Taliban sambil terus melancarkan operasi militernya melawan sisa-sisa elemen Taliban.

Sementara itu, pasukan Amerika mengepung beberapa pimpinan penting dalam gerakan Taliban. Hal ini dimaksudkannya sebagai taktik ‘perang saraf’ untuk melumpuhkan gerakan tersebut dan memaksanya duduk di meja perundingan guna mengakui realitas sebenarnya di lapangan.

Dubes Hijazy meyakini, berbagai upaya pihak Washington untuk melumpuhkan Taliban akan gagal total sebab sentimen kesukuan lebih menguasai kondisi di Afghanistan dengan terus menerusnya beberapa suku memberikan perlindungan kepada para pemimpin Taliban dan al-Qaeda. Ia menyiratkan, upaya-upaya Amerika untuk memanfa’atkan situasi di Afghanistan tidak akan berhasil bahkan pada beberapa hari ke depan akan menyaksikan semakin meningkatnya serangan-serangan dari orang-orang yang sangat mengenal sekali peta negara dan melakukan berbagai kegiatan mereka berdasarkan kondisi geografisnya itu. Belum lagi, sikap kepala batu dan licik pasukan Amerika dalam interaksinya selama ini dengan rakyat Afghanistan justeru akan menjamin semakin mengalirnya suplai dan dukungan kepada Taliban setiap harinya di seluruh jagad Afghanistan. (istod/AH)