Kalau kita memperhatikan nama-nama masjid yang ada dalam dunia Islam, akan kita dapati sebagian masjid tersebut diberi nama dengan nama orang yang membangunnya.

Pernah suatu hari, Juha melewati pintu gerbang sebuah masjid jami’ (masjid besar yang biasa ditegakkan di dalamnya shalat jama’ah lima waktu dan shalat jum’at). Ia pun bertanya kepada salah seorang yang di dekatnya, “Bangunan apakah ini?”

Orang itu menjawab, “Ini adalah sebuah masjid jami’”.

Juha mengira bahwa jami’ adalah nama orang yang telah membangun masjid ini. Maka Juha berkata, “Semoga Allah merahmati Jami’, betapa indahnya masjid yang telah ia bangun ini!”

(Akhbarul Hamqaa wal Mughaffalin, karya Ibnul Jauzi)