Khutbah Pertama

Amma ba’du :

Ayyatuhal muslimin ! bertakwalah kepada allah dan bersyukurlah kepadaNya, yang telah menunjukkan anda kepada agama Islam dan menjadikan anda sebagai bagian dari umat Al-Qur’an . Al-Qur’an adalah mu’jizat yang gemilang, ayat yang nyata, kitab petunjak, rahasia kebahagiaan, bendera kepemimpinan, pemimpin kebajikan, kebenaran dan keutamaan, serta undang-undang keadilan dan keamanan kapan pun dan dimana pun.

لاَّيَأْتِيهِ الْبَاطِلُ مِن بَيْنِ يَدَيْهِ وَلاَمِنْ خَلْفِهِ تَنزِيلٌ مِّنْ حَكِيمٍ حَمِيدٍ

Yang tidak datang kepadanya (al-Qur’an) kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari (Rabb) Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji. (QS. Fushsilat :42)

Wahai umat Al-Qur’an ! Sesungguhnya kebahagiaan dan kemuliaan manusia, kebaikan Negara dan keshalihan hamba tergantung pada kesediaan mereka untuk mengikuti kitab suci ini . Jika Al-Qur’an menjadi panglima dan pemimpin didepan mata umat, niscaya mereka akan mendapatkan kebahagiaan dan keselamatan di dunia dan Akhirat. Jika Al-Qur’an berada di belakang punggung mereka (dicampakkan) – wal ‘iyadzu billah , niscaya kehinaan dan kesengsaraan akan meraja rela di dunia dan Akhirat.Kalau umat ini mau berdiri di bawah bendera Al-Qur’an dan bernaung di bawah rimbunnya oase Al-Furqan, niscaya langit kejayaan akan terangkat ke atas dan menempati posisi termulia., terhormat dan terkuat. Kalau mereka mau menjaganya dan menjalankan isinya, niscaya jalan-jalan mereka akan terang benderang dan peluang-peluang mereka akan terbuka lebar. Kalau umat islam mau mengkaji kitab Allah dan merenungkan ayat-ayatnya, lalu mereka menghalalkan apa yang dihalalkannya dan mengharamkan apa yang diharamkannya, niscaya mereka akan merasakan kebahagiaan hidup di dunia dan Akhirat .

Ikhwani Fillah ! Allah berfirman. :

كِتَابٌ أَنزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِّيَدَّبَّرُوا ءَايَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُوْلُوا اْلأَلْبَابِ

Ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran. (QS.
Shaad :29)

Allah telah menegur Orang-orang yang berpaling dari KitabNya sehingga mereka tidak mengambil pelajaran dan tidak mau merenungkannya. Simaklah firmanNya berikut ini :

أَفَلاَ يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْءَانَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَآ

Maka apakah mereka tidak memperhatikan al-Qur’an ataukah hati mereka terkunci (QS. Muhammad:24)

Oleh karena itu, Sunnah Rasulallah (Shallallahu ‘Alaihi Wassallam) menunjukkan banyaknya pemberian nasihat kepada umat dengan mengutip ayat-ayat Al-Qur’an. Bahkan beliau menjadikannya sebagai materi khutbah. Imam Ahmad, Muslim, Abu Daud, dan lain-lain meriwayatkan dari Ummi Hisyam binti Haritsah bin Nu’man berkata : Aku tidak mengambil ‘Qaaf Demi al-Qur’an yang sangat mulia. (QS. Qaaf :1) . Kecuali dari lidah Rasulullah (Shallallahu ‘Alaihi Wassallam). Beliau membacanya setiap hari jum’at di atas mimbar ketika berkhutbah di hadapan umat manusia . ( HR. Imam Ahmad, 6/435, muslim, 873, dan Abu Daud , 1102 )

Ya ikhwatal islam ! Ya ahlul Qur’an ! Alangkah indahnya bila kita hidup beberapa saat saat di bawah naungan Surat Qaaf ini . seraya merenungkan ayat-ayatnya, memperhatikan nasehat-nasehatnya dan mengkaji keajaiban-keajaibannya, dalam rangka menghidupkan sunnah yang telah atau hamper punah ini . beliau (Shallallahu ‘Alaihi Wassallam) menjadikannya sebagai meteri khutbah, menjadikannya sebagai focus pembicaraan di dalam forum-forum pertemuan dan membacanya dalam Shalat fajar, shalat jum’at, dan shalat ‘Ied tidak lain karena posisi dan kedudukannya yang tinggi . Sesungguhnya surat ini sangat agung dan berwibawa, sangat kuat sentuhannya dengan gaya bahasa yang digunakannya dan fakta-fakta yang diungkapkannya . surat ini mengambil simpul-simpul hati , mengguncang jiwa dengan guncangan yang kuat , membangkitkan rasa takut kepada Allah dan menyadarkannya dari kelalaian .
Mudah-mudahan kita dapat melepaskan pandangan yang disertai dengan tetesan air mata. Karena melihat masalah-masalah yang diangakat da dalam surat yang agung ini. Baik di kala hidup, menjelang mati, sesudah mati, setelah bangkit dari kubur, berkumpul di padang mahsyar dan sebagainya.

تَبْصِرَةً وَذِكْرَى لِكُلِّ عَبْدٍ مُّنِيبٍ

‘’Untuk menjadi pelajaran dan peringatan bagi tiap-tiap hamba yang kembali (mengingat Alloh)’’. (QS. Qaaf :8)

Ayyuhal muslimin ! Allah membuka surat ini dengan teguran kepada orang-orang kafir yang mengingkari kerasulan Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassallam dan menyangkal adanya hari kebangkitan dari kubur dan perhitungan amal dengan ucapan :

أَءِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا ذَلِكَ رَجْعٌ بَعِيدٌ

‘’Apakah kami setelah mati dan setelah menjadi tanah (kami akan kembali lagi), itu adalah suatu pengembalian yang tidak mungkin’’. (QS. Qaaf :3)

Allah menerangkan bahwa ketika mereka mendustakan kebenaran, segala sesuatu menjadi kacau bagi mereka.

فَهُمْ فِي أَمْرٍ مَّرِيجٍ

Maka mereka berada dalam kadaan kacau balau. (QS.Qaaf :5)

Fakta-fakta yang ada terlihat kabur di mata mereka. Dan mereka tidak bisa terlihat jalan dengan jelas. Begitulah kondisi setiap orang yang menyimpang dari kebenaran. Ia diombang –ambingkan oleh hawa nafsu, dicabik-cabik oleh kebingungan, dan diresahkan hatinya oleh kebimbangan , Bagian awal surat Qaaf datang untuk mengatasi masalah akidah yang sangat penting. Yaitu masalah kebangkitan sesudah mati dan pengingkaran orang-orang kafir terhadap hal itu. Di sini Allah Subha Nahu Wata’ala menggunakan gaya bahasa yang bisa mencairkan dan melembutkan hati, menegakkan hujjah kepada orang-orang yang menentang, dan mengalihkan pandangan mata untuk melihat indahnya ciptaan Allah yang ada di langit dan bumi; gunung-gunung, hujan dan tumbuh-tumbuhan.

أَفَلَمْ يَنظُرُوا إِلَى السَّمَآءِ فَوْقَهُمْ كَيْفَ بَنَيْنَاهَا وَزَيَّنَّاهَا وَمَالَهَا مِن فُرُوجٍ وَاْلأَرْضَ مَدَدْنَاهَا وَأَلْقَيْنَا فِيهَا رَوَاسِيَ وَأَنبَتْنَا فِيهَا مِن كُلِّ زَوْجٍ بَهِيجٍ تَبْصِرَةً وَذِكْرَى لِكُلِّ عَبْدٍ مُّنِيبٍ وَنَزَّلْنَا مِنَ السَّمَآءِ مَآءً مُبَارَكًا فَأَنبَتْنَا بِهِ جَنَّاتٍ وَحَبَّ الْحَصِيدِ وَالنَّخْلَ بَاسِقَاتٍ لَّهَا طَلْعٌ نَّضِيدٌ رِزْقًا لِّلْعِبَادِ وَأَحْيَيْنَا بِهِ بَلْدَةً مَّيْتًا كَذَلِكَ الْخُرُوج

‘’Maka apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada di atas mereka, bagaimana Kami meninggikannya dan menghiasinya dan langit itu tidak mempunyai retak-retak sedikitpun Dan Kami hamparkan bumi itu dan Kami letakkan padanya gunung-gunung yang kokoh dan Kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah dipandang mata. untuk menjadi pelajaran dan peringatan bagi tiap-tiap hamba yang kembali (mengingat Alloh). Dan Kami turunkan dari langit air yang banyak manfa’atnya lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam,
dan pohon kurma yang tinggi-tinggi yang mempunyai mayang yang bersusun-susun,
untuk menjadi rezki bagi hamba-hamba (Kami), dan Kami hidupkan dengan air itu tanah yang mati (kering).Seperti itulah terjadinya kebangkitan.
(QS.Qaaf :6-11)

Kemudian muncul papran lain yang mengingatkan tentang kematian umat-umat terdahulu dan kondisi orang-orang kafir di masa lalu yang benar-benar menerima hukuman yang telah dijanjikan oleh Allah Subha Nahu Wat’ala kepada mereka.

كَذَّبَتْ قَبْلَهُمْ قَوْمُ نُوحٍ وَأَصْحَابُ الرَّسِّ وَثَمُودُ وَعَادٌ وَفِرْعَوْنٌ وَإِخْوَانُ لُوطٍ
وَأَصْحَابُ اْلأَيْكَةِ وَقَوْمُ تُبَّعٍ كُلٌّ كَذَّبَ الرُّسُلَ فَحَقَّ وَعِيدِ

‘’Sebelum mereka telah mendustakan (pula) kaum Nuh dan penduduk Rass dan Tsamud, dan kaum ‘Aad, kaum Fir’aun dan kaum Luth, dan penduduk Aikah serta kaum Tubba’, semuanya telah mendustakan rasul-rasul maka sudah semestinyalah mereka mendapat hukuman yang sudah diancamkan. (QS.Qaaf :12-14)

Ayat-ayat berikutnya melanjutkan pembicaraan tentang hari kebangkitan seraya mengingatkan manusia bahwa Allah Subha Nahu Wata’ala menciptakannya , mengetahui kondisinya, dan dekat dengannya. Allah subha Nahu Wata’ala juga mengingatkan bahwa Dia mengetahui bisikan jiwa dan gejolak batinnya, apalagi lahiriyahnya yang nyata .

وَلَقَدْ خَلَقْنَا اْلإِنسَانَ وَنَعْلَمُ مَاتُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ

Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkanoleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya, (QS. aaf:16)

Surat ini Kemudian menglihkan perhatian pada pengawasan Allah Subha Nahu Wata’ala kepada Makhluknya bahwa Dia memperhatikan perbuatan mereka . Bahkan dia menugaskan dua malaikat untuk mencatat semua ucapan dan perbuatan tiap-tiap manusia. Jadi, semua ucapan dan kata yang keluar dari mulut manusia di catat dengan baik .

مَّايَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلاَّ لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ

Tiada suatu ucapanpun yang diucapkan melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir. (QS. Qaaf :18)

Berikutnya muncul adegan-adegan mengerikan yang digambarkan dengan gaya bahasa yang menakutkan dan mengguncang jiwa . Diawali dengan adegan kematian dan sekaratnya. Diikuti denga adegan hisab ( penghitungan amal ) dan penyerahan buku catatan amal. Dilanjutkan dengan adegan Neraka jahannam yang membuka mulutnya sambil menjulukan lidah apinya. Setiap kali manusia yang menjadi bahan bakarnya dilemparkan kedalamnya, Neraka itu selalu berkata :

هَلْ مِن مَّزِيدٍ

“Masih adakah tambahan ? “ (QS. 50:30)

Kita berlindung kepada Allah dari murkaNya, azabNya, dan hukumanNya yang sangat pedih. Disamping itu ada kabar Surga dan kenikmatannya. Semoga Allah berkenan menjadikan kita semua sebagai penghuninya .

وَجَآءَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ

Dan datanglah sakaratul maut yang sebenar-benarnya. (QS. Qaaf :19)

Itu adalah sekarat perpisahan dengan keluarga, harta benda dan jabatan .

ذَلِكَ مَاكُنتَ مِنْهُ تَحِيدُ

‘’Itulah yang kamu selalu lari dari padanya’’. (QS.Qaaf :19)

Maksudnya kamu selalu menghindarinya, tetapi tidak ada peluang untuk menghindarkan diri dari kematian, sakaratul maut , huru hara berkumpul dipadang mahsyar dan hisab ( perhitungan amal )

وَنُفِخَ فِي الصُّورِ ذَلِكَ يَوْمُ الْوَعِيدِ وَجَآءَتْ كُلُّ نَفْسٍ مَّعَهَا سَآئِقٌ وَشَهِيدٌ

Dan ditiuplah sangkakala.Itulah hari terlaksananya ancaman. Dan datanglah tiap-tiap diri, bersama dengan dia seorang malaikat, penggiring dan seorang malaikat penyaksi. (QS. Qaaf :20-21)

Dalam situasi yang sangat sulit inilah dikatakan kepadanya :

لَّقَدْ كُنتَ فِي غَفْلَةٍ مِّنْ هَذَا فَكَشَفْنَا عَنكَ غِطَآءَكَ فَبَصَرُكَ الْيَوْمَ حَدِيدٌ

Sesungguhnya kamu berada dalam keadaan lalai dari (hal) ini, maka Kami singkapkan daripadamu tutup (yang menutupi) matamu, maka penglihatanmu pada hari itu sangat tajam (QS. Qaaf :22)

Sambungan ayat berikutnya menyingkap sisi yang lebih dahsyat dan lebih hebat lagi .

يَوْمَ نَقُولُ لِجَهَّنَّمَ هَلِ امْتَلأْتِ وَتَقُولُ هَلْ مِن مَّزِيدٍ

‘’(Dan ingatlah akan) hari (yang pada hari itu) Kami bertanya kepada jahannam:”Apakah kamu sudah penuh” Dia menjawab:”Masih adakah tambahan” (QS. Qaaf :30)

Allahu Akbar ! Para malaikat menghadirkan :

كُلَّ كَفَّارٍ عَنِيدٍ مَّنَّاعٍ لِّلْخَيْرِ مُعْتَدٍ مُّرِيبٍ

‘’Semua orang yang sangat ingkar dan keras kepala, yang sangat enggan melakukan kebajikan, melanggar batas lagi ragu-ragu, (QS. Qaaf :24-25)

Kemudian mereka kendati jumlahnya sangat banyak –dilemparkan ke dalam Neraka Jahannam secara berturut-turut. Bersama-sama mereka diremukkan. Kemudian Neraka ditanya :

هَلِ امْتَلأْتِ

“Apakah kamu sudah penuh”( QS. Qaaf :30)

Namun ternyata Neraka membrikan jawaban yang membuat hati manusia ketakutan dan jiwanya terguncang .

هَلْ مِن مَّزِيدٍ

“Masih adakah tambahan” (QS. 50:30)

Sungguh sebuah huru hara dan ketakutan yang dahsyat dan luar biasa. Sehingga dapat mendorong orang-orang yang hatinya hidup untuk mengambil langkah-langkah antisipasi agar dihindarkan darinya .

وَأُزْلِفَتِ الْجَنَّةُ لِلْمُتَّقِينَ غَيْرَ بَعِيدٍ هَذَا مَاتُوعَدُونَ لِكُلِّ أَوَّابٍ حَفِيظٍ مَّنْ خَشِيَ الرَّحْمَنَ بِالْغَيْبِ وَجَآءَ بِقَلْبٍ مُّنِيبٍ ادْخُلُوهَا بِسَلاَمٍ ذَلِكَ يَوْمُ الْخُلُودِ لَهُم مَّايَشَآءُونَ فِيهَا وَلَدَيْنَا مَزِيدٌ

‘’Dan didekatkanlah surga itu kepada orang-orang yang bertaqwa pada tempat yang tiada jauh (dari mereka). Inilah yang dijanjikan kepadamu, (yaitu) pada setiap hamba yang selalu kembali (kepada Allah) lagi memelihara (semua peraturan-peraturan-Nya). (Yaitu) orang yang takut kepada Rabb Yang Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hati yang bertaubat,” masukilah surga itu dengan aman, itulah hari kekekalan. Mereka di dalamnya memperoleh apa yang mereka kehendaki; dan pada sisi Kami adalah tambahannya. (QS. Qaaf :31-35)

Kemudian surat Qaaf ini ditutup dengan penegasan atas masalah-masalah tersebut di atas, tetapi dengan gaya bahasa yang baru supaya lebih mengena dan lebih fokus. Di sini terdapat sentuhan sejarah dan kematian orang-orang yang celaka. Juga terdapat isyarat yang menunjuk sebagian dari fakta-fakta alam. Dan juga terdapat peringatan akan hakikat kebangkitan dari kubur .

إِنَّ فِي ذَلِكَ لَذِكْرَى لِمَن كَانَ لَهُ قَلْبٌ أَوْ أَلْقَى السَّمْعَ وَهُوَ شَهِيد

Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya. (QS. Qaaf :37)

Ya ummat al-Qur’an ! ini adalah renungan singkat dan pamdangan sekilas terhadap salah satu surat yang paling agung di dalam al-Qur’an . mana hati yang bisa mencerna firman Allah dan merenungkan ayat-ayatNya ? mana :

الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ ءَايَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ

‘’Orang-orang yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya, bertambahalah iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal, (QS. Al-Anfal :2)

Benar-benar mengherankan bila hati yang hanya segenggam daging dan darah-bisa lebih keras daripada gunung yang kokoh dan batu cadas. Bukankah Allah telah berfirman :

لَوْ أَنزَلْنَا هَذَا الْقُرْءَانَ عَلَى جَبَلٍ لَّرَأَيْتَهُ خَاشِعًا مُتَصَدِّعًا مِّنْ خَشْيَةِ اللهِ

Kalau sekiranya kami menurunkan al-Qur’an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. (QS. Al-Hasyr :21)

Ya ibadallah! mengapa hati tidak bisa lunak dan tidak bisa khusyuk ketika mendengar ayat-ayat Kitab Allah ?!

Itu adalah seruan kepada seluruh ummat islam- terutama para penghafal Al-Qur’an-agar merenungkan Kitab Allah, mencari Inspirasi dari pelajaran-pelajaran dan nasihat-nasihat di dalamnya . lalu mengkaji keajaiban-keajaibannya, sehingga hati mereka bisa bergerak .

Generasi muda dan keluarga harus dididik dan ditumbuhkan menurut metode yang benar . Hal itu dilakukan dalam rangka meneladani generasi salaf umat ini dengan tulus dan ikhlas, tidak dibuat-buat, mencari muka atau mencari keuntungan . Takutlah kepada Allah, wahai orang yang mencapakkan hak Kitab Allah. Yaitu menyamakannya dengan yang lain dan membacanya dengan cepat tanpa perenungan dan pemikiran .

Sahabat yang mulia, Abdullah bin Mas’ud Radiyallahu Anhu berkata : jangan membaca Al-Qur’an secepat membaca syair. Dan jangan membacanya sejarang kurma kering yang jelek . Berhentilah ketika bertemu dengan keajaiban-keajaibannya. Gerakkanlah hati dengannya. Dan jangan sampai pikiranmu tertuju pada akhir surat .

Ya ikhwatal Islam ! kembalikanlah hak Al-Qur’an kepadanya, Sebagian generasi salaf suka bangun sepanjang malam dengan membaca satu ayat dari Kitab Allah. Ia membacanya Secara berulang-ulang sembil menangis kerena takut kepada Allah sampai pagi .

بارَكَ الله لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah Kedua

Amma ba’du :

Ya ibadallah ! Ittaqullah .

وَاتَّقُوا يَوْمًا تُرْجَعُونَ فِيهِ إِلَى اللهِ ثُمَّ تُوَفَّى كُلُّ نَفْسٍ مَّاكَسَبَتْ وَهُمْ لاَيُظْلَمُونَ

‘’Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya’’. (QS. Al-Baqarah :281)

Ayyauhal Ikhwah Fillah ! Bagian akhir dari surat yang agung ini adalah rangkuman dari topik-topik maupun persoalan yang diangkat di dalam surat . yaitu tentang kebangkitan dari kubur, tahapan-tahapan makhluk, akhir perjalanan hidup manusia, hura-hura kiamat , dan anjuran untuk sabar dalam menyiarkan agama ini . semua itu adalah pembuka mata dan pengingat .

Dan surat ini ditutup dengan firman Allah Subha Nahu Wata’ala ,

فَذَكِّرْ بِالْقُرْءَانِ مَن يَخَافُ وَعِيدٍ

‘’Maka beri peringatanlah dengan al-Qur’an orang yang takut kepada ancaman-Ku.’’ (QS. Qaaf :45)

Ini menunjukkan bahwa pemberian peringatan kepada orang yang takut dengan ancaman di Akhirat –terfokus pada Al-Qur’an yang mulia ini . Ini adalah seruan bagi masyarakat pada umumnya , dan para da’I pada khususnya, agar materi dakwahnya terfokus pada Al-Qur’an yang agung ini dan upaya mempererat hubungan manusia dalam segala kondisi dan segala bidang . karena disitulah letaknya kebahagiaan hidup didunia dan akhirat . dan Ucapkanlah shalawat dan salam kepada Rasul terbaik yang menerima kitab terbaik , sebagaimana diperintahkan oleh yang maha lembut dan maha pemberi . Allah berfirman :

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَآأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

‘Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.’’ (QS. Al-Ahzab :56)

اللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اللهم بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اللهم اغْـفِـرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْـفِـرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. اللهم إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى. اللهم إِنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيْعِ سَخَطِكَ. وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. وَصَلى الله عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Dikutip dari buku : Kumpulan Khutbah Jum’at Pilihan Setahun, edisi pertama, ElBA Al-Fitrah, Surabaya. Diposting oleh Yusuf Al-Lombaky