Abdurrahman bin Dawud pernah berkata, “Pernah ada seorang ahli bahasa dan sastra (arab) yang bercerita kepadaku bahwa suatu saat, ada seorang ayah yang berniat untuk mengkhitan anak lelakinya. Sang ayah tersebut membawa sang anak ke tempat khitan dan berkata kepada petugas yang akan mengkhitan, “Mohon pelan-pelan dan berhati-hatilah! Karena anakku ini belum pernah dikhitan sama sekali sebelumnya.”

(Qashashul ‘Arab, karya Ibrahim Syamsuddin)