Pemikiran dan Keyakinan

1- Mengangkat Ali sebagai Tuhan. Mereka berkata, “Penampakan Ali secara rohani pada jasad jasmani yang fana adalah seperti penampakan Jibril dalam bentuk seorang laki-laki. Penampakan Tuhan Ali dalam wujud manusia hanya untuk memberi ketenangan kepada hamba-hambanya sehingga mereka tidak merasa asing dan takut.

2- Menyintai Abdurrahman bin Muljam pembunuh Ali bin Abu Thalib, mereka mengucapkan â€‌Radhiyallahu anhu.â€‌, karena menurut mereka Abdurrahman ini telah membebaskan Tuhan dari manusia (Tuhan Ali dari jasadnya yang manusia). Menurut mereka orang yang melaknat Abdurrahman ini adalah keliru.

3- Guruh adalah suara Ali sedangkan petir adalah cambuknya, hal ini karena mereka meyakini bahwa setelah Ali dibunuh maka ketuhanan pada dirinya meninggalkan jasadnya lalu naik ke atas dan tinggal di awan, jika ada awan yang bergerak di depannya maka ia akan berkata kepadanya, “Assalamu alaika wahai Abu al-Hasan.â€‌

4- Meyakini bahwa Ali menciptakan Muhammad saw dan Muhammad menciptakan Salman al-Farisi dan Salman menciptakan lima anak yatim, mereka adalah:

Al-Miqdad bin Aswad, mereka menganggapnya Tuhan manusia dan pencipta mereka dan bertuga mengurusi halilintar.
Abu Dzar al-Ghifari, bertugas mengurusi peredaran planet-planet dan bintang-bintang.
Abdullah bin Rawahah, bertugas mengurusi angin dan arwah manusia.
Usman bin Mazh’un, bertugas mengurusi perut, panas badan dan penyakit manusia.
Qunbur bin Kadan, bertugas meniupkan arwah ke jasad.

5- Khamar bagi mereka adalah an-Nur (cahaya), maka mereka mengagungkan khamar dan meminumnya dengan perlahan. Mereka juga mengagungkan buah anggur dan pohon anggur, karena ia adalah asal usul khamar. Siapa yang menebang atau mematikan pohon anggur maka dia telah berdosa besar.

6- Shalat tidak harus dengan thaharah, dalam keadaan hadas maupun junub menurut mereka tetap boleh shalat, mereka shalat lima waktu namun ia berbeda dengan shalat kaum muslimin dalam jumlah rakaat dan tidak sujud padanya, hanya ada ruku’ itu pun kadang-kadang. Mereka tidak mau shalat di masjid kaum muslimin akan tetapi di rumah mereka sendiri. Shalat mereka berisi bacaan-bacaan khurafat. Mereka juga tidak mau shalat Jum’at.

7- Menafsirkan rukun-rukun Islam sesuka hawa nafsu mereka. Mereka tidak mengakui haji. Mereka berkata, haji ke Makkah adalah penyembahan kepada berhala. Mereka tidak mengakui zakat seperti yang dipahami oleh kaum muslimin. Mereka membayar pajak kepada syaikh-syaikh mereka sebesar seperlima dari hasil usaha mereka. Puasa menurut mereka hanya sebatas menahan diri dari istri selama bulan Ramadhan.

8- Mereka sangat membenci sahabat, mereka melaknat Abu Bakar, Umar dan Usman.

Dari al-Mausu’ah al-Muyassarah, isyraf Dr. Mani’ al-Juhani.