Reporter : Binawan Sandhi Kusuma

Anda ingin air minum cuma-cuma? Datanglah ke Gereja Hati Kudus di pusat kota Banda Aceh, anda akan mendapatkannya dari tentara asing yang membagikannya tepat di depan jalan/pintu masuk gereja tersebut.

Sejak pekan pertama pasca bencana, militer Australia dan Spanyol mendatangkan mesin-mesin penjernih air untuk melayani kebutuhan air minum masyarakat Banda Aceh. Tak heran bila setiap pagi hingga siang hari kita melihat antrian panjang masyarakat di depan Gereja Hati Kudus untuk mendapatkan jerigen putih berisi air minum itu.

Memang, pihak militer asing tersebut bisa berdalih bahwa pembagian di gereja tersebut bukanlah bentuk Kristenisasi karena bagi mereka pemilihan tempat tersebut sudah tepat karena dekat dengan sungai yang menjadi sumber airnya. Namun yang menjadi pertanyaan, tidak bisakah pembagian air minum ini dialihkan ke tempat lain, di Ketapang atau Lambaro misalnya, yang justru lebih dekat dengan puluhan kamp-kamp pengungsi itu? Atau dengan memindahkan mesin-mesin itu ke Lambaro yang juga terletak di tepi sungai?

Pertanyaan yang tampaknya membuat mereka enggan menjawabnya. Dan… bagi-bagi air itupun tetap berlangsung hingga sekarang.