Juru bicara kemiliteran Amerika mengumumkan, setidaknya 5 orang Afghanistan, 3 di antaranya bersenjata tewas dalam kontak senjata dengan mujahidin Taliban, Rabu lalu di kawasan Ghayan, wilayah Baktia, tenggara Afghanistan. Juru bicara tersebut juga mengakui bahwa 2 orang tentara Amerika mengalami luka-luka dalam baku tembak yang terjadi di dekat kawasan perbatasan Afghanistan-Pakistan.

Serangan-serangan yang gencar dilancarkan ini mendapat perhatian serius dari seorang komandan sementara tentara pendudukan di Afghanistan berkebangsaan Inggeris dengan menilai gerakan Taliban masih sebagai ancaman serius.

Dalam pada itu, pemerintah boneka Afghanistan atas bantuan diplomasi Amerika, selama beberapa bulan terakhir telah berupaya mengadakan perundingan damai dengan para pemimpin gerakan Taliban. Bahkan, presiden Hamid Kerzei mengusulkan secara pribadi pemberian ‘amnesti umum’ atas gerakan tersebut asalkan mau meletakkan senjata dengan pengecualian sekitar 150 orang lagi dari anggota gerakan tersebut yang dianggap sebagai ‘para penjahat perang,’ menurut klaimnya.

Gencar diberitakan, bahwa mantan menlu pemerintahan Taliban, Wakil Ahmad al-Mutawakkil memegang peran utama di dalam upaya perundingan damai menurut laporan yang dikuatkan pejabat teras Afghanistan. Namun beberapa sumber gerakan Taliban menafikan adanya kontak seperti itu sembari menegaskan bahwa mereka akan tetap bertekad dan terus maju melanjutkan jihad melawan tentara pendudukan Amerika dan antek-anteknya. (istod/AH)