Suatu hari di mesjid agung, sesaat setelah imam salam dari shalat Maghrib, Juha yang pada hari itu mendapatkan giliran untuk memberikan ceramah bangkit dari duduknya dan naik ke atas mimbar di hadapan para jama’ah masjid.

Juha berdiri beberapa saat lamanya di atas mimbar tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Jama’ah masjid yang hadir pun terlihat mulai gelisah menunggu Juha memulai ceramahnya.

Juha yang memang tidak siap, terlihat sangat grogi dan kebingungan. Ia tidak tahu apa yang harus ia sampaikan.

Setelah terdiam cukup lama, akhirnya Juha berkata, “Wahai Hamba Allah! Anda mengetahui bahwa saya tidaklah bisu. Sungguh, sebenarnya saya telah menyiapkan materi yang akan saya sampaikan pada kesempatan yang berbahagia ini, akan tetapi saat ini pikiran saya kosong dan tidak ada sesuatu pun yang terlintas di benak saya.”

Salah seorang jama’ah yang hadir menyahut, “Jika demikian kenyataannya, apakah tidak pula terlintas di benak Anda untuk segera turun dari mimbar.”