Wartawati Italia yang diculik beberapa waktu lalu, dalam beberapa kesempatan membela sikap para penculiknya dengan menegaskan bahwa mereka adalah kelompok perlawanan yang sah, bukan kaum teroris.

Dalam wawancaranya dengan surat kabar berbahasa Italia Courier Diela Siera yang dinukil surat kabar berbahasa Spanyol La Rathon, Segreena yang bekerja sebagai wartawati surat kabar Italia Il Manifesto yang berhaluan kiri mengatakan, “Saya selalu mendukung kelompok perlawanan Iraq, demikian pula dengan kondisi perang yang kami hadapi, saya menyadari betul bahwa suatu ketika bisa terjadi peristiwa seperti ini.”

Ketika ditanya, “Apakah yang anda maksud adalah masalah penculikan itu.?” ia menjawab, “Ya, saya berkeyakinan bahwa Zarqawy bukan termasuk kelompok perlawanan. Ia seorang teroris mengingat bahwa mobil-mobil yang dijebak dengan senjata adalah merupakan bentuk teror. Akan tetapi di sana ada kelompok perlawanan bersenjata yang menggunakan cara-cara yang sah.” Ia rupanya mengkategorikan para penculiknya itu dalam kelompok ini.

Dalam sebuah artikel yang mengisahkan peristiwa yang dialaminya selama masa penculikannya seperti dinukil surat kabar Periodesta Digital berbahasa Spanyol dari surat kabar Il Manifesto dengan tajuk ” Hakikat Di Balik Penculikanku,” Segreena mengisyaratkan bahwa ketika kelompok Jihad Islami mengumumkan tanggung jawab mereka atas penculikan dirinya dan mereka mengancam akan mengeksekusinya bila tentara Italia tidak ditarik mundur dari Iraq, ia merasa sangat takut namun para penculiknya itu berkata kepadanya, “Pengumuman itu bukan dari pihak kami. Ada sebagian orang yang ingin memperkeruh suasana.”

Segreena menyebutkan bahwa kelompok yang telah menculiknya bersama seorang wanita lainnya, tampak sekali berasal dari kelompok Islam sebab mereka sangat komitmen melakukan beberapa kali shalat tepat waktu setiap hari.

Dalam artikelnya di surat kabar tersebut, ia juga menyebutkan telah pernah bertanya kepada para penculiknya tentang sebab penculikan terhadap dirinya padahal ia termasuk seorang yang anti perang Iraq. Ia mengisyaratkan bahwa mereka menjawab pertanyaan itu dengan mengatakan, “Karena anda berbicara dengan orang-orang. Kami tidak pernah sama sekali menangkap wartawan yang berada di dalam hotel. Apalagi pengakuan anda yang anti perang itu bisa jadi hanya sekedar kedok saja.” Akan tetapi, setelah mereka memeriksanya dan memastikan bahwa ia bukanlah seorang mata-mata, mereka pun menenangkan dirinanya dengan mengatakan berulang kali akan membebaskannya. Hanya saja masih menunggu bagaimana cara yang tepat.

Segreena juga menambahkan bahwa komunikasi antara dirinya dan dua orang petugas yang mengawalnya sangat baik. Kedua orang itu berkomunikasi dengannya dalam bahasa Inggeris. Ia juga menguatkan bahwa para penculliknya itu telah memperingatkannya bahwa bagian akhir dari pembebasannya nanti merupakan hal yang paling kritis sebab tentara Amerika meminta kepada pasukannya agar menembak para penculiknya itu dan biasanya mereka jarang berupaya untuk menjaga keselamatan para tawanan.

Ia selanjutnya mengatakan bahwa mereka menegaskan kepadanya, “Orang-orang Amerika itu tidak menginginkan anda kembali dengan selamat. Orang-orang Amerika itu mungkin saja ikut campur.” Itulah peringatan yang diingatnya ketika terjadi penembakan yang dilakukan personil tentara Amerika terhadap mobil yang ditumpanginya. Penembakan itu sendiri kemudian mengakibatkan tewasnya seorang agen intelijen Italia berpangkat letnan bernama Nicola Calebary, yang ditugaskan menjaga keselamatannya. Bahkan, ia sendiri mengalami luka-luka di pundaknya, demikian juga dengan dua orang agen Italia berpangkat letnan lainnya yang berada di mobil.

Saluran televisi Qatar, al-Jazeera beberapa waktu sebelumnya telah mempublikasikan tayangan kaset video yang berisi rekaman gambar pembebasan seorang wartawati. Dalam tayangan itu, wartawati tersebut berterima kasih kepada para penculiknya atas perlakuan baik yang diterimanya selama masa penculikannya. Ia juga menambahkan bahwa ia sangat memahami alasan penculikannya itu, yaitu demi membebaskan negeri mereka dari penjajah. Ia selanjutnya menegaskan bahwa mereka akan terus melanjutkan perlawanan demi membebaskan negeri mereka dari penjajah asing.

Sebelumnya, kantor berita Europe Pers telah menukil dari beberapa media massa di Italia bahwa Segreena menegaskan kepada kakaknya dan pimpinan surat kabar II Manifesto bahwa para penculiknya tersebut tidak pernah sama sekali memperlakukannya dengan buruk selama masa penculikannya. Bahkan dengan jelas ia mengatakan, “Sungguh, mereka telah memperlakukan saya dengan baik. Bila tidak terjadi sesuatu (peristiwa penembakan yang dilakukan pasukan Amerika terhadap mobil yang ditumpanginya) tentu kondisi saya lebih baik lagi dari ini. (ismo/AH)