Sebuah organisasi misionaris yang bergiat di Afghanistan mengaku telah menemukan mayat dua orang aktifisnya di sana, tepatnya di kabupaten Farah. Atas kejadian ini, organisasi itu mengungkapkan rasa muaknya terhadap semakin kacaunya kondisi keamanan di negeri ini dan berharap mendapatkan keamanan dan pengawalan yang lebih besar lagi dalam menjalankan misi kemanusiaan mereka.

Surat kabar ‘Christian Today’ menyebutkan, dua aktifis misionaris itu sebelumnya pada bulan Juli lalu telah diculik saat mereka berdua menjalankan aktifitas mereka dengan kedok jasa pelayanan kesehatan untuk anak-anak Afghanistan yang dipantau langsung oleh sebuah organisasi bernama ‘CHI’.

Lebih lanjut surat kabar itu mengatakan, sejak saat itu berita tentang kedua orang aktifis ini terputus hingga mayatnya ditemukan di kabupaten Farah oleh kerabat mereka.

Seperti yang dilansir surat kabar itu dari seorang pejabat di sebuah organisasi misionaris, ia mengatakan, “Kejadian ini semakin melemahkan tingkat keamanan dan menghalangi kami untuk sampai kepada banyak orang-orang miskin guna memberikan beraneka ragam bantuan untuk mereka. Di samping itu, juga telah memutuskan hubungan kami dengan berbagai lapisan penduduk Afghanistan yang ingin kami temui.” Demikian seperti yang diklaimnya.

Sementara itu, sebuah organisasi pemerintah yang loyal terhadap tentara pendudukan telah menghimbau agar meningkatkan upaya menjamin sedikit rasa aman bagi para pegawainya dan warga Afghanistan yang bekerja sama dengan mereka serta warga asing.” (ismo/AS)