Pelecehan dan penghinaan Paus Benediktus XVI terhadap Islam dan Rasulullah SAW masih menuai kecaman dan reaksi beragam dari Dunia Islam.

Rasa penyesalan yang disampaikan Paus dengan tanpa meminta ma’af secara terang-terangan tidak cukup bahkan dianggap sebagai penghinaan baru.!!

Salah satu reaksi yang dinilai keras adalah penolakan yang ditunjukkan Lembaga Urusan Agama Dan Wakaf (LUADW) di parlemen Mesir, Senin terhadap ‘penyesalan’ Paus tersebut. Keterangan yang dikeluarkan LUADW menuntut PM Mesir, Dr Ahmad Nazhif mengeluarkan SK ‘pengusiran’ terhadap duta besar Vatikan di Cairo.

Dalam pertemuan untuk membahas hak angket yang diajukan para wakil dewan dari fraksi Ikhwanul Muslimin, sebagian oposisi dan independen seputar pelecehan Paus Vatikan terhadap agama Islam dan Nabi Muhammad SAW, LUADW menuntut dihapuskannya kesalahan fatal yang disampaikan Paus dalam pidatonya dan meminta ma’af secara terang-terangan atas kesalahan fatal tersebut.!

Para anggota dewan itu menilai, rasa penyesalan Paus yang disampaikannya ketika muncul di media, Ahad, tidak lain merupakan bentuk pelecehan baru terhadap umat Islam di mana ia seakan mengatakan, bahwa mereka (umat Islam) telah salah paham terhadap statement-statementnya itu. Bukan itu saja, Paus bahkan merasa jengkel dengan reaksi emosionil yang ditunjukkan umat Islam.

Keterangan LUADW itu menuntut PM Mesir untuk benar-benar mengeluarkan SK ‘pengusiran’ terhadap duta besar Vatikan itu bilamana Paus tidak mau memenuhi tuntutan LUADW.

Keterangan itu juga menegaskan, perlunya dunia menghormati setiap sistem yang berlaku di dalamnya baik itu agama, syari’at samawi, para Rasul mau pun prinsip-prinsip dasar suatu agama. Keterangan itu mengingatkan agar tidak mengulangi lagi pelecehan seperti itu dan meminta dijatuhkannya sanksi berat terhadap siapa saja yang berupaya melukai agama dan para Rasul.

Lebih lanjut keterangan itu memberikan pesan kepada Dunia Islam agar mendakwahi agama Islam kepada dunia barat agar mereka mengetahui hakikat Islam. Di samping itu, juga meminta kepada Lembaga Penelitian Islam agar melaksanakan pertemuan guna membahas dan mengeluarkan keputusan seputar tindakanan pelecehan terhadap Islam dan umat Islam.

Sementara itu, Dr Mushtafa Faqi, ketua panitia hubungan luar negeri Mesir menyebut statement-stement Paus Vatikan itu dikeluarkan seiring dengan penggiringan secara bertahap dalam upaya melecehkan Islam, yang dimulai dari tulisan-tulisan Salman Rusydi, kemudian karikatur-karikatur hinaan yang dibuat sebuah majalah di Denmark, lalu pelecehan oleh seorang menteri Italia terhadap Nabi SAW dengan mengenakan kemeja yang memuat karikatur-karikatur hinaan tersebut, lalu diteruskan dengan statement-statement gedung putih yang menyebut umat Islam sebagai ‘fasis’, sampai kepada statement Paus baru-baru ini. Tindakannya ini jelas merupakan masalah yang sangat serius di mana beliau nampak telah menerapkan rencana permusuhan terhadap Islam yang tidak jauh dari kepentingan-kepentingan zionis. Mushtafa menilai hal itu sebagai upaya menekan Dunia Islam agar tunduk dan menjadi ‘kacung’ barat.!!??

Dalam pada itu, Dr Muhammad Baltaji, sekretaris salah satu fraksi oposisi di parlemen Mesir mengatakan, statement Paus tersebut bukanlah salah ucap atau karena ketidaktahuan sebab ia adalah seorang teolog yang mengetahui dan menyadari betul apa yang diucapkannya. Ia menyiratkan, dengan statement itu seakan Paus memberikan tafsiran agama tentang perang salib yang tengah dikomandani Amerika Serikat terhadap dunia Arab dan Islam. Ia menyebut penyesalan yang disampaikan Paus itu sebagai pelecehan baru terhadap umat Islam di mana ia menuduh mereka tidak paham dan keterlaluan dalam bereaksi.!!??

Fraksi oposisi Mesir itu mengecam sikap pemerintah Mesir yang melempem dengan menyebut diamnya para pemimpin Arab atas hal itu sebagai tindakan pengkhianatan terhadap agama, syari’at dan Nabi SAW. Juru bicara fraksi itu menyindir sikap para pemimpin Arab tersebut di mana bila ada salah satu dari mereka dicela dunia luar, mereka dengan begitu cepat bereaksi dan mengecamnya.!!

Fraksi oposisi itu akhirnya mengajak perlunya memasukkan nama Paus ke dalam ‘daftar orang-orang yang dicekal’ masuk ke Mesir dan seluruh negara Arab dan Islam. Bahkan jika perlu, mengambil langkah hukum terhadapnya secara internasional dengan tuduhan melecehkan Islam.! (istod/AS)