Pembagian Karomah

Karomah terbagi menjadi dua bagian: Bagian yang berkaitan dengan ilmu dan mukasyafah dan bagian lain yang berkaitan dengan kodrat dan pengaruh.

Yang berkait dengan ilmu: Seseorang mendapatkan ilmu yang tidak didapatkan oleh orang lain.

Yang berkait dengan mukasyafah: Seseorang dibukakan untuknya apa yang tidak dibukakan untuk orang lain.

Contoh yang pertama – ilmu – adalah Abu Bakar, Allah membuatnya mengetahui janin di rahim istrinya, bahwa janinnya adalah perempuan. Hal ini disebutkan dalam al-Ishabah karya Hafizh Ibnu Hajar.

Contoh yang kedua – mukasyafah – Amirul Mukminin Umar bin al-Khattab, dia berkhutbah pada hari Jum’at di atas mimbar. Para hadirin mendengar Umar berkata, “Hai Sariyah, gunung.â€‌ Mereka terkejut kemudian mereka bertanya tentang hal itu kepadanya. Maka Umaar menjelaskan bahwa telah dibukakan untuknya pasukan yang dipimpin oleh Sariyah bin Zanyam – salah seorang panglima di Irak – dikepung musuh maka Umar mengintruksikannya ke gunung. Dia berkata, “Hai Sariyah, gunung.â€‌ Sariyah mendengar suara Umar dan dia mundur ke gunung dan berbenteng dengannya.

Ini termasuk mukasyafah, ia terjadi hanya saja tidak sering.

Adapun kodrat dan pengaruh maka contohnya adalah Maryam yang menggoyang batang kurma lalu buahnya berjatuhan.
Juga seperti yang memiliki ilmu tentang kitab yang berkata kepada Sulaiman, “Aku mendatangkan istana Ratu Bilqis ke sini sekejap mata.â€‌

Karomah Tidak Terputus Sampai Hari Kiamat

Bahwa karomah akan terus ada sampai hari Kiamat ditetapkan oleh dalil naqli dan aqli.
Dalil naqli: Rasulullah mengabarkan dalam kisah Dajjal bahwa dia memanggil seorang pemuda, pemuda tersebut hadir dan berkata, “Kamu berdusta. Kamu hanyalah Dajjal al-Masih di mana Rasulullah telah memberitakan kepada kami tentang dirimu.â€‌ Maka Dajjal memenggal tubuh pemuda tersebut menjadi dua. Setengahnya dilempar ke sana setengahnya lagi ke sini dengan jarak yang sangat jauh. Dajjal berjalan di antara keduanya. Kemudian dia memanggilnya maka pemuda tersebut bangkit dengan wajah berseri-seri, Dajjal memanggilnya agar dia mengakuinya sebagai tuhan. Pemuda tersebut menjawab, “Pada hari ini aku semakin yakin bahwa kamu adalah Dajjal.â€‌ Dajjal hendak membunuhnya tetapi dia tidak mampu melakukannya.

Ketidakmampuan Dajjal membunuh pemuda tersebut adalah temasuk karomah tanpa ragu.

Dalil aqli: Selama penyebab karomah adalah perwalian maka ia akan terus ada sampai hari Kiamat karena perwalian akan terus ada.

Dari Syarh al-Aqidah al-Wasithiyah, Syaikh Ibnu Utsaimin.