Agaknya banyak warga Palestina yang bernafas lega untuk sementara waktu atas kondisi pemimpin tertinggi negara zionis tersebut yang hingga kini masih belum menentu.

Seperti yang ramai diberitakan media massa beberapa waktu lalu, PM Israel, Ariel Sharon dilarikan ke rumah sakit akibat pendarahan di otaknya yang mengakibatkannya menderita lumpuh separoh badan bagian bawah. Hingga Rabu kemarin, ia masih mengalami koma bahkan sempat diberitakan pula, ia sudah mati.

Kabar terakhir mengenai kesehatan PM Israel Ariel Sharon seperti yang dilansir channel 10 televisi setempat dari beberapa sumber di rumah sakit ‘Hudasa’ tempat di mana PM Sharon dirawat menyatakan, pendarahan yang dialami Sharon semakin melebar dan bertambah parah.

Wakil Sharon yang kini ditunjuk sebagai pejabat PM sementara, Ehud Elemer mengatakan, ia sangat sedih sekali melihat kondisi Sharon.

Sementara itu, dalam keterangannya kepada surat kabar ‘Haartas’ berbahasa Ibrani, para politikus besar Israel menegaskan, andaikata nantinya Sharon sukses menjalani operasi namun akan sangat sulit baginya untuk dapat meyakinkan kembali rakyat Israel bahwa dirinya masih mampu memimpin mereka selama 4 tahun ke depan.

Senada dengan itu, salah seorang komentator surat kabar setempat mengatakan, “Sungguh, Sharon sudah sampai pada penghujung kekuasaannya.!”

Setelah sempat sembuh dari serangan jantung sebelumnya, Sharon yang kini sudah berusia 78 tahun itu sempat memulai kembali aktifitasnya. Hal ini menimbulkan kekhawatiran mengenai seberapa jauh ia bisa mengendalikan pentas politik Israel di saat ia sedang berjuang untuk mempertahankan jabatannya untuk yang ketiga kalinya pada pemilihan umum yang akan diadakan bulan Maret yang akan datang. (ismo/AS)