Surat kabar ‘The Finansial Times’ mengungkap, Amerika Serikat tengah membahas kemungkinan membangun penjara baru di Afghanistan yang dilengkapi dengan pengamanan ekstra ketat sebagai tempat di mana nantinya orang-orang yang diduga terkait dengan apa yang disebut ‘terorisme’ dipindahkan ke sana. Di antara mereka, akan terdapat para tahanan yang kini masih berada di pangkalan militer Amerika di Guantanamo, Kuba.

Semantara itu, sebuah surat kabar terkenal di Inggeris menyiratkan, Amerika Serikat memilih penjara Pool-A yang terletak di ibukota Afghanistan, Kabul sebagai pusat penjara jenis ini.

Para diplomat barat mengatakan, beberapa jenis dari penjara ini baru-baru ini sedang dalam tahap renovasi dan modernisasi yang merupakan rangkaian dari program yang didanai oleh Uni Eropa. Akan tetapi mereka menegaskan, PBB dan Uni Eropa menolak langkah Amerika merubah penjara ini sebagai tempat penahanan para tersangka tindak pidana dalam negeri Afghanistan yang juga harus mendapat pengamanan ekstra ketat.

Berdasarkan laporan surat-surat kabar tersebut, pemindahan para tahanan penjara Guantanamo bertujuan meringankan tekanan terhadap Amerika Serikat terkait dengan ‘heboh’ pangkalan militernya di Guantanamo, Kuba yang hingga kini masih menahan 500 orang yang sebagian besarnya ditahan di Afghanistan pada musim semi tahun 2001 lalu. (ISTOD/AH)