Suatu hari, Juha diundang oleh salah seorang pejabat pemerintahan untuk menghadiri jamuan di kediamannya. Juha pun memenuhi undangannya dan hadir di acara tersebut.

Ketika acara jamuan dimulai, Juha langsung bergegas menuju tempat makanan dihidangkan dan segera menyantap dengan lahap daging kambing yang tersedia di sana.

Melihat hal itu, sang pejabat berkata kepada Juha dengan nada bercanda, “Wahai Juha! Melihat caramu memakanmu, aku menduga bahwa kamu memendam dendam kesumat terhadapnya yang kini sedang engkau lampiaskan. Benarkah demikian?”

“Mengapa Anda begitu kasihan melihatnya? Mendengar ucapan Anda tadi, saya menduga bahwa antara Anda dengan kambing ini ada hubungan. Apakah dia dulu yang telah menyusuimu?” balas Juha enteng.