Yayasan al-Aqsha Untuk Renovasi Tempat-Tempat Suci (YARTTS) menegaskan, partai Kadema Israel, pimpinan Ariel Sharon muali berulah. Untuk memenangkan pemilu Israel yang akan digelar dalam waktu dekat, partai yang masih ‘bau kencur’ itu menggunakan segala cara untuk kampanyenya. Salah satunya, menjadikan masjid di kota Shafad sebagai sekretariat kampanye partai.

Dalam laporannya, YARTTS menjelaskan, langkah Israel ini bertujuan meningkatkan suhu permusuhan yang semakin kentara diperlihatkan oleh berbagai lembaga Israel dan kaki-kaki tangannya. Mereka terus melakukan pelanggaran demi pelanggaran terhadap kehormatan masjid dan tempat-tempat suci di dalam Palestina.

Laporan itu juga menegaskan, baru-baru ini partai Kadema merubah fungsi sebagian ruang di dalam masjid al-Ahmar di kota Shafad sebagai pusat kampanye partai.

Di dalam masjid itu, mereka menempelkan pamflet partai dan kampanye yang bergambar PM Ariel Sharon dan wakilnya, Ehud Olmart. Di samping itu, juga terdapat seperangkat komputer. Salah satu bagian masjid, digunakan sebagai kantor dan sekretariat kampanye. Di situ, seorang wanita ditempatkan sebagai pegawai administrasi partai.

YARTTS mengatakan, pihaknya sudah mengirim utusan kemarin, Selasa, untuk mengunjungi masjid tersebut setelah mendapatkan infomrasi terjadinya pelanggaran terhadap masjid. Begitu melihat pemandangan itu, utusan tersebut kaget karena ternyata di situ sudah ada seorang wanita Yahudi duduk di salah satu bagian masjid al-Ahmar. Tepatnya, di salah satu dari delapan kamar yang ada di masjid. Kamar itu dijadikan kantor dengan dilengkapi seperangkat komputer. Sementara di dinding kamar terdapat pamflet besar bertuliskan nama partai ‘Kadema’ dan pamflet-pamflet lainnya yang bergambar PM Sharon dan wakilnya, Olmart.

Tidak sebatas itu saja, setelah melakukan peninjauan lapangan, utusan juga mendapati ruangan utama masjid (tempat shalat-red) digunakan sebagai tempat joget pada malam hari dan ruangan untuk berpesta pora.

Setelah kejadian itu, YARTTS langsung mempublikasikan keterangan pers berisi kutukan atas terjadinya pelanggaran yang terang-terangan terhadap masjid al-Ahmar dan menuntut agar ruangan masjid itu segera dikosongkan dengan mengembalikan fungsinya seperti semula, sebagai tempat shalat dan beribadah serta membiarkan pihak yayasan melakukan ta’mir dan pemeliharaan terhadap masjid.

Keterangan pers itu menyatakan, “Kami mengecam dan mengutuk dengan keras tindakan merubah fungsi sebagian ruangan masjid al-Ahmar tersebut menjadi pusat kampanye partai Kadema. Kami menganggap ini merupakan pelanggaran serius terhadap kehormatan masjid dan menyakiti perasaan umat Islam. Dalam waktu yang sama, kami juga menuntut pertanggungjawaban pemerintah Israel atas pelanggaran yang merupakan bagian dari serangkaian penindasan keagamaan oleh pemerintah Israel. Kami menuntut agar segera mengosongkan ruangan dalam masjid yang telah dipakai itu guna memberikan jalan kepada pihak YARTTS dan umat Islam di dalam Palestina untuk melakukan ta’mir dan pemeliharaan terhadap masjid. (istod/AS)