Di tengah dikuasainya bagian selatan Lebanon oleh kaum Syi’ah dan kesibukan seluruh dunia dengan perang di Lebanon, umat Islam seakan lupa dengan saudara-saudara mereka dari kaum Sunni di Lebanon Selatan yang terus menghadapi bombardir pasukan Zionis terhadap mayoritas kawasan mereka. Lebih ironi lagi, kawasan mereka itu telah dijadikan tempat berlindung kaum Syi’ah dan memuntahkan rudal-rudal dari tempat-tempat tinggal mereka. Tidak hanya sebatas itu, ketika bantuan kemanusiaan dari negara-negara Arab tiba, tidak sedikit pun dari bantuan itu yang sampai ke tengan mereka sebab Lebanon Selatan dikuasai milisi Syi’ah. Hezbollah, sayap miliiter Syi’ah berupaya memperkaya diri sendiri di kawasan itu dan hanya membagi-bagikan bantuan-bantuan kemanusiaan tersebut kepada sesama aliran mereka saja sedangkan aliran selain mereka tidak diperkenankan.!? Hal inilah yang mendorong para pemimpin dan ulama kaum Sunni di Lebanon Selatan untuk berteriak minta tolong kepada Dunia Islam dengan melihat penderitaan yang terus mereka alami baik sebelum serangan Zionis mau pun setelahnya.!!

Berikut cuplikan teks pesan mereka yang dititipkan kepada salah satu situs Islam terkenal di TIMTENG, ‘Mufakkira el-Islam’ yang menukilnya secara lengkap dengan harapan umat Islam dapat mengetahui hakikat kondisi saudara-saudara mereka sesama Ahlussunnah Wal Jama’ah di Lebanon Selatan:

Bismillahirrahmanirrahim. Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada penghulu para makhluk, Muhammad SAW, keluarga besar dan para seluruh para shahabatnya. Amma ba’du:

Lembaran-lembaran kecil ini kami tuliskan kepada mereka-mereka yang suka berbuat kebajikan dan kebaikan yang bilamana kami meminta disiramkan kedermawanan dan pemberian dalam kondisi yang sangat sulit ini, pasti mereka akan menyiramkannya kepada kami.

Hari ini, apa kiranya yang dapat diungkap pena untuk menggambarkan penderitaan dan musibah sehari-hari yang kami alami. Sesungguhnya baik bahasa, kata atau pun huruf, kami kira tidak akan mampu untuk menggambarkan tindak kriminal, pelanggaran, kezhaliman dan kekejian sehari-hari yang dialami keluarga kami. Wahai saudara-saudaraku! Kaum Sunni di Lebanon Selatan masih terus dalam kondisi terburuk setelah musuh memporak-porandakan mereka, para Thaghut memencarkan mereka dan para Bughat mengusir mereka. Tiada lagi kini burung pembawa mimpi indah kembali ke sarangnya, tiada lagi atap rumah yang masih tegak, tiada lagi kepala keluarga yang masih hidup dan tiada lagi sepenggal roti terpenuhi.

Sungguh, ini adalah peradaban milenium ke-3 yang menguasai Islam dan para penganutnya serta orang-orang tak berdosa lagi kelaparan yang diungsikan di malam yang gelap gulita, meninggalkan semua yang mereka miliki demi menyelamatkan nyawa mereka. Mereka terpencar-pencar di berbagai perkampungan Lebanon di antara sekolah-sekolah, masjid-masjid, kebun-kebun, tempat-tempat tidur, kaum kerabat dan teman.

Bagaimana perasaanmu wahai saudaraku, andai engkau melihat mereka dan mendengar betapa hajat, permintaan dan keluhan mereka hanya kepada Allah, sebab dalam satu kamar terpaksa tidur lebih dari 20 orang pengungsi, kebanyakan mereka adalah anak-anak dan kaum wanita. Mereka berhamparkan bumi dan berselimutkan langit. Rintihan-rintihan para bayi yang kelaparan meneriakkan tangisan di waktu malam, di dada tiada makanan yang dapat disuapi dan di rumah tiada sesuatu yang mencukupi. Orang-orang sakit yang berada di tengah mereka menyentakkan hati dan membuat mata menangis. Mereka mati seribu kali sebelum seteguk obat sampai kepada mereka.!!

Belum lagi, di sana sudah menyebar penyakit menular yang menyerang mereka. Tidak ada makanan yang dapat menyumbat mulut dan meluruskan tulang rusuk. Apalagi pakaian, air, sabun dan kebutuhan primer lainnya.!?

Bantuan materil dan medis yang masuk ke Lebanon, alhamdulillah, banyak dan banyak sekali, terutama dari kerajaan Arab Saudi. Akan tetapi, sayang dan menyedihkan sekali, ia hanya seperti orang yang meniup abu atau berteriak di lembah nun jauh di sana.! Semua itu telah menutupi kebutuhan orang-orang yang bukan pemiliknya, dibagi-bagikan kepada orang-orang yang tidak berhak. Ia melewati tempat tinggal kaum Sunni lalu tercium baunya namun mereka tidak dapat menikmati rasanya.!!??

Kenapa? Karena ia sampai dan dibagi-bagikan kepada gerakan Amal, Hezbolah, partai modernis-sosialis, kelompok independen dan selain mereka. Mereka itu semua lah yang memanfa’atkannya untuk kepentingan pribadi dan jabatan politis mereka seakan kami berada di hari-hari kampanye pemilihan umum.

Sebab kami melihat sampul (kop) lembaga yang membantu itu dicopot dan ditempel dengan nama pasangan kampanye, partai, gerakan atau semisalnya. Ia tidak diberikan kecuali kepada mereka yang bertepuk tangan untuk mereka dan para kadernya. Di antara mereka ada yang menjualnya, ada yang menyimpannya dan ada pula yang mengkalkulasinya untuk jatah keluarganya.!? Sedangkan lembaga kami yang bergerak di bidang kegiatan amal dan bekerja dengan modal sukarela tidak pernah mengenal bantuan itu selain sekedar nama atau jatah saja.!?

Perkampungan kami di Lebanon Selatan-lah yang dibombardir dan dihancurkan sebagian besarnya. Kini perkampungan itu telah ambruk setelah ditinggalkan penduduknya dengan sengaja seperti kampung Etrun, Urqub, Syab’a, Duhairajat, Kufr Syuba, Mirwahin, Kufr Hammam, sebagian Marji’iyun dan lainnya. Semuanya telah menjadi pangkalan rudal-rudal Hezbollah yang dimuntahkan dari atap rumah-rumah dan di antara perkampungan-perkampungan Sunni. Karena itu, pesawat-pesawat tempur musuh, Zionis sengaja menjadikannya sebagai sasaran.! Belum lagi upaya menakut-nakuti penduduknya oleh Hezbollah dengan menipu mereka melalui gergaji dan bom-bom suara serta larangan kepada media massa untuk masuk dan mengambil gambar.!?

Suara-suara pun terdengar lantang dari rumah yang telah dicuri dan dirampas harta bendanya. Belum lagi, tindakan semena-mena, penghancuran dan pelecehan terhadap masjid-masjid sebagian shahabat dan orang-orang shalih.!!

Dulu, ketika para pengungsi dari kalangan Syi’ah dilindungi kaum Sunni di perkampungan-perkampungan itu, mereka menolak masuk ke sekolah atau masjid yang menggunakan nama shahabat yang agung atau salah satu dari para isteri Nabi SAW. Mereka juga menolak menerima bantuan yang memakai nama dan simbol Ahlussunnah.!!??

Kalau pun di antara mereka terpaksa menerima bantuan itu, simbol atau nama yang tertulis di bantuan itu dirobek terlebih dahulu. Mereka menuduh bahwa itu adalah harta yang buruk. Sebagaimana mereka itu adalah orang-orang yang terdidik dan terpelajar, kini kami melihat mereka juga tinggal di kamar-kamar mewah, makan menu yang paling nikmat serta mendapatkan seluruh fasilitas istirahat dan bersenang-senang yang menenteramkan hati mereka sebab suplai dari Iran selalu datang untuk mereka. Sementara penduduk kami, kalangan Sunni menderita kelaparan, kehausan dan terlarang mendapatkan apa-apa.

Sebenarnya, kaum Sunni tidak hanya terdesak di selatan saja, tetapi di seluruh Lebanon, khususnya setelah kaum Syi’ah Rafidhah mulai melakukan ekspansi pada dekade-dekade terakhir. Mereka telah membeli tanah-tanah milik kaum Sunni, mulai dari el-Jieh, lalu Shaida hingga Shur dan setelah Shur.

Demikian juga halnya di Beirut di kawasan el-Awza’i dan daerah pinggirannya hingga ke perbukitan el-Khiyath. Juga di al-Biqa’, sejak mulai dari Syatura hingga perbatasan Suriah. Belum lagi, masjid-masjid yang ‘dicaplok’ oleh mereka dengan ancaman dan ultimatum serta bahasa kekerasan seperti masjid Nabi Yunus di el-Jieh, masjid el-Wirdania di bukit Lebanon, masjid Bybras di el-Biqa’ dan masjid Umawi al-Kabir di Ba’labak.

Beberapa waktu lalu mereka telah menutup masjid-masjid tersebut padahal sejarah masjid-masjid itu yang demikian harum jelas-jelas mengindikasikan bahwa ia milik Ahlussunnah Wal Jama’ah.

Mereka juga melakukan ‘serangan dakwah’ melalui keculasan dan kebohongan mereka. Yaitu dengan cara merayu banyak pemuda Sunni agar masuk ke barisan mereka seraya berupaya meyakinkan mereka melalui buku-buku, kaset-kaset dan kejadian-kejadian dusta dan palsu berkenaan dengan para shahabat terkemuka seperti Abu Bakar, Umar dan Utsman. Juga dengan menuduh Umahatul Mukminin seperti Aisyah dan Khadijah dengan mencaci mereka secara terang-terangan. Terkadang merayu para pemuda Sunni tersebut dengan iming-iming materi atau jabatan di pemerintahan mengingat mereka memang memiliki koneksi yang kuat dalam hal ini.

Dendam dan kebencian mereka terhadap Ahlussunnah Wal Jama’ah hampir tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Hal itu terasa sangat kentara sekali saat momen perayaan hari ‘Asyura’ dan masa-masa kritis seperti sekarang ini di mana mereka selalu melaknati musuh nomor dua mereka; Umar, Abu Bakar, Utsman, Aisyah dan Khadijah setelah mereka berhasil lolos dari musuh pertama mereka, Israel.!!??

Mereka selalu membawa motto ‘Siapa yang tidak bersama kami maka ia awan kami’ ‘Kami adalah umat Islam Lebanon, bukan yang lainnya’ ‘Kami pengikut dan cucu Ali, Fathimah, al-Hasan dan al-Husain. Cucu mana saja yang bernisbat kepada selain mereka maka diragukan darah, keturunan dan nasabnya. Harta apa saja yang sampai ke tangan kami bukan dari Iran, maka ia juga harta yang disangsikan.’

Iran merupakan penopang utama kaum Syi’ah di Lebanon. Ekspansi mereka didukung oleh kekuatan materil, militer dan maknawi. Karena itu, mereka jauh lebih kuat dari kami sebab mereka tidak berbicara kecuali dengan bahasa kekerasan, harta, senjata, bekal dan amunisi.

Sedangkan kami, kaum Sunni, amunisi kami sedikit, harta dan dukungan kecil dan kami hampir tidak melihat ada bantuan selain belas kasihan Allah saja. Kebanyakan bantuan ini jatuh ke tangan mereka yang tidak berhak seperti yang kami sebutkan di atas. Bantuan ini ibarat tembakan kosong dan hampa yang hanya mengeluarkan bunyi namun tidak pernah mengenai sasaran.!!

Wahai saudara kami di kerajaan Arab Saudi dan saudara-saudara kami (di mana pun mereka berada-red), kami telah terdidik di Lebanon di atas prinsip loyalitas kepada Allah dan setia kepada kalian. Kami semua berharap banyak pada kalian sekali pun upaya untuk itu hampir terputus. Kami yakin kepada Rabb yang mendatangkan sebab dan musabab. Kalian adalah sebab kepercayaan, kemuliaan dan kejayaan kami. Kemarin, sejarah menuliskan sekian banyak lembaran sikap-sikap kalian yang demikian baik dan bersinar. Kami sangat menghargai jerih payah, antusias dan pengorbanan kalian terhadap saudara-saudara kalian di Lebanon yang tidak berkurang sedikit pun. Semoga Allah membalas kalian dengan sebaik-baik balasan.

Sekarang, kami kembali berteriak memanggil kalian sebab bahaya telah mengancam kami, kami sudah pada tingkatan paling kritis dan sangat memerlukan bantuan kalian. Karena setiap hari kami disakiti dengan penyiksaan dan pemusnahan yang bersifat teror dari musuh kami, Israel terkutuk. !!

Bangsa kami yang tegar dan gagah perkasa, baik kaum laki-laki, wanita, anak-anak, bayi-bayi yang menyusui mau pun kaum berisia lanjut bahkan janin yang ada di alam rahim berteriak untuk mendapatkan pemberian, kedermawanan dan bantuan kalian, dengan terus mendampingi kami, senasib dan sepenanggungan. ‘Dan Allah senantiasa akan menolong seorang hamba selama sang hamba menolong saudaranya.’ (hadits shahih-red)

Semoga Allah selalu menganugerahkan karunia-Nya kepada kalian, menjadikan Islam sebagai simpanan dan saudara-saudara kalian di Lebanon sebagai penopang dan tulang punggung. Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam.
Wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarokaatuh”

Pesan ini telah didiskusikan dan berpindah dari satu group ke group lainnya di internet yang menukilnya dari situs ‘el-mufakkira.’ Sebelumnya, situs ini mempublikasiknnya dalam bentuk dokumen reportase mengenai kaum Syi’ah. Namun karena sangat diperlukan dan demikian penting, maka dimuat secara terpisah. (ismo/AH)