Penulis wanita asal Bangladesh yang diusir dari negerinya, Taslimah Nasrine (yang bukunya banyak diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh kaum pluralis dan liberal di negeri ini, seperti kalangan Islam Liberal-red) menjelaskan, dirinya telah mendapatkan izin baru dari pemerintah India untuk tetap tinggal di sana selama 6 bulan ke depan. Ia juga terus berupaya untuk mendapatkan kewarganegaraan India.

Hari Rabu lalu, masa visa tinggal Nasrine telah habis namun penulis yang dituduh telah murtad dari Islam dan mengabdikan seluruh hidupnya untuk melecehkan aqidah dan syari’at Islam itu hari Jum’at, menyatakan bahwa kementerian dalam negeri India telah memberinya izin tinggal baru selama 6 bulan.

Berdasarkan laporan surat kabar ‘Gulf News’, penulis wanita asal Bangladesh itu –yang saat ini berada di pengasingannya di kota Kalkuta, sebelah timur India- mengatakan, “Aku benar-benar ‘shock’ ketika menerima beberapa sambungan telepon dari sejumlah kawasan di dalam negeri kemarin yang semuanya menyiratkan, visaku telah dibatalkan.!?”

Nasrine menambahkan, “Aku tidak mungkin memastikan masa depanku sekarang ini bilamana masih menggunakan visa turis sebab kapan saja aku bisa diminta untuk meninggalkan negeri ini. Oleh karena itu, aku berusaha untuk mendapatkan kewarganegaraan agar sama seperti warga negara India lainnya.”

Seperti diketahui, berbagai gelombang kemarahan, protes dan kecaman diekspresikan oleh berbagai kalangan Islam, bahkan para tokoh Islam di India pun telah mengirim surat kepada pemerintah India menuntut agar segera mengekstradisi wanita murtad itu.

Pengadilan Bangladesh telah memvonis satu tahun penjara atas penulis Taslimah Nasrine karena dituduh telah menulis beberapa komentar negatif terhadap Islam dalam beberapa bukunya.!!

Ini baru untuk pertama kalinya dikeluarkannya vonis atas penulis yang dipaksa melarikan diri dari Bangladesh tahun 1994 setelah mendapat ancaman dibunuh.!!

Beberapa statement Taslimah yang mengeritik norma-norma dan tradisi Islam telah menimbulkan kemarahan kebanyakan kelompok Islam di Bangladesh.

Bahkan salah satu kelompok Islam itu, telah mengumumkan pada tahun 1994 akan memberikan hadiah besar bagi siapa saja yang dapat membawa ‘kepala’ Taslimah. Hal itu setelah wanita itu menyerukan perlunya meninjau ulang isi al-Qur’an sehingga memberikan porsi kebebasan yang lebih besar kepada kaum wanita.!!?? (ismo/AH)