Statement paus Benediktus XVI yang dilontarkannya kemarin terkait dengan pelecehannya terhadap Islam dan nabi Muhammad SAW mendapatkan reaksi dan tanggapan yang beragam di Iraq seperti halnya di seluruh pelosok dunia.

Kecaman datang dari perguruan Islam tertua di dunia al-Azhar di Mesir, jama’ah Ikhwanul Muslimin, departemen urusan agama Turki dan beberapa pihak lainnya.

Terkait dengan reaksi di Iraq, statement itu telah memakan korban seorang Nasrani yang dibunuh di Baghdad tak berapa lama dari dikeluarkannya statement tersebut oleh paus. Hal ini sebagaimana yang dilaporkan koresponden situs Islam terkenal di TIMTENG, ‘Mufakkira el-Islam’ dari sebuah sumber di rumah sakit Yarmuk.

Sumber itu mengatakan, “Seorang warga Iraq beragama Nashrani mengalami empat tusukan dengan pisau sehingga menyebabkannya tewas seketika di pasar Atsuriyin, selatan Baghdad.”

Koresponden yang kebetulan berada di Baghdad itu menyiratkan adanya sebuah selebaran yang dibagi-bagikan kepada sejumlah jema’ah masjid-masjid di Baghdad oleh sekelompok orang bersenjata yang tidak dikenal di medan Iraq. Kelompok ini menamakan diri ‘Kataib Asybalul Islam’ dan mengancam paus Vatikan dengan memulai apa yang disebut mereka ‘penyembelihan seluruh umat nashrani Iraq’ selama tiga hari dikeluarkannya ancaman tersebut bila paus tidak meminta ma’af kepada dunia Islam atas ucapan kotonyar. Demikian bunyi teks selebaran itu.

Di antara isi selebaran yang ditempelkan di masjid-masjid itu menyebutkan, bahwa mereka tidak akan tinggal diam atas ucapan semena-mena paus terhadap nabi umat Islam. Mereka bersumpah akan menimbulkan rasa takut kaum nashrani Iraq bila dalam tiga hari paus tidak bersedia meminta ma’af. (ismo/AS)