Tauhid Rububiyah:

Yaitu mengesakan Allah (Rabb) dalam perbuatan-perbuatan-Nya,* seperti menciptakan, mengatur, dan lain-lain.(1)
Allah Subhannahu wa Ta’ala berfirman:
“Segala puji adalah milik Allah Rabb bagi semesta alam”.(2)

Tauhid Uluhiyah:

Yaitu mengesakan Allah dengan ibadah, seperti do’a, kurban dan nadzar.(3)
Firman Allah Subhannahu wa Ta’ala :
“Dan Sembahan kamu adalah Tuhan Yang Esa, tiada tuhan yang berhak disembah selain Dia”. (Al-Baqarah: 163)

Tauhid asma’ dan sifat:

Maksudnya adalah mengesakan Allah Subhannahu wa Ta’ala dengan nama dan sifat-sifat yang Dia jelaskan dalam kitab suci-Nya atau yang dijelaskan melalui lisan Rasul-Nya. Yaitu dengan menetapkan nama dan sifat yang Dia tetapkan dan menafikan apa yang Dia nafikan, tanpa mentahrif (merobah) atau mengabaikan (ta’thil), atau takyif atau memberikan perumpamaan(4). Akan tetapi kita beriman bahwa sesungguhnya Allah:
“Tiada sesuatu apapun yang menyerupai-Nya, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Meli-hat.(5)

Tiga landasan yang wajib dipelajari oleh setiap muslim:

1. Mengenal Rabb (Tuhan)-nya.
2. Mengenal din (agama)nya.
3. Mengenal nabinya, yaitu Nabi Muhammad Shallallaahu alaihi wa Salam .(6)

Islam:

adalah berserah diri kepada Allah dengan tauhid dan tunduk kepada-Nya dengan keta’atan serta melepaskan diri dari kesyirikan dan para pelaku syirik.(7)

Iman:

adalah keyakinan di dalam hati, diikrarkan dengan lisan dan diamalkan dengan anggota badan.(8)

Ihsan:

adalah beribadah kepada Allah seolah-olah kamu melihat-Nya, dan jika kamu tidak dapat melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu.(9)

Di mana Allah?

Allah di langit bersemayan di atas ‘Arsy, sebagaimana Dia jelaskan:
“Tuhan Yang Maha Pengasih bersemayan di atas ‘Arsy”.(10)
Ket : Maksudnya adalah meyakini dan mempercayai sepenuhnya bahwa hanya Allah yang kita yakini sepenuhnya sebagai Rabb (Yang menciptakan, menghidupkan, mengatur, dll. (pent.).