Hendaknya Seorang da’i Berakhlak Dengan Akhlak Yang Mulia

Hendaknya seorang da’i berakhlak dengan akhlak yang mulia, sehingga pengaruh ilmu tampak dan tercermin pada perangai, aqidah, ibadah, dan dalam semua tingkah lakunya. Dan perilaku seorang da’i bisa menjadi contoh dan teladan bagi orang lain. Jika perilaku dan perangai seorang da’i berlawanan dengan nilai akhlak yang mulia maka dakwahnya akan gagal dan kalaupun berhasil keberhasilan tersebut hanya kecil.

Jadi, wajib bagi seorang da’i untuk berakhlak mulia dan menghiasi dirinya dengan cahaya ibadah, muamalah atau perilaku terpuji sehingga dakwahnya diterima dan dia tidak termasuk ke dalam golongan orang yang pertama kali dibakar dengan api neraka.

Wahai saudaraku para da’i……..
Apabila kita memperhatikan secara seksama maka sering kita temukan beberapa da’i yang mengajak orang lain kepada kebaikan namun dia melupakan dirinya sendiri.

Tidak ragu lagi, bahwa ini merupakan suatu kesalahan besar, kecuali ada suatu pertimbangan yang lebih maslahat atau untuk merubah keadaan kepada kondisi yang lebih baik, sebab sesuatu yang utama terkadang menjadi suatu yang kurang utama untuk dilaksanakan dan suatu yang kurang utama lebih dikedepankan karena ada beberapa pertimbangan dan maslahat. Oleh sebab itu, Rasul pernah menyeru kepada beberapa nilai dan ajaran mulia akan tetapi suatu ketika beliau sibuk mengerjakan sesuatu yang lebih penting. Maka terkadang beliau berpuasa hingga dikatakan bahwa beliau tidak pernah berbuka, dan terkadang beliau berbuka hingga dikatakan bahwa beliau tidak pernah berpuasa.

Wahai saudara-saudaraku …
Saya berharap hendaknya setiap da`i selalu menghiasi dirinya dengan akhlak mulia dan akhlak yang patut dimiliki oleh setiap da`i, sehingga perkataan dan perbuatannya lebih layak dan pantas untuk diterima.