Iman Kepada Rasul
Secara umum, setiap muslim harus beriman bahwa Allah Ta’ala telah mengutus kepada hamba-hamba-Nya beberapa rasul dari jenis mereka sendiri, untuk menyampaikan kabar gembira dan pemberi peringatan. Mereka itulah para da’i kebenaran yang hakiki. Maka barangsiapa yang menyambut ajakannya, dia akan ber-hasil mencapai puncak kebahagiaan. Dan barangsiapa yang menentang seruan mereka, ia akan terjerumus dalam kesengsaraan dan penyesalan.
Allah berfirman:
“Dan kami telah mengutus kepada setiap ummat seorang utusan, (untuk menyerukan)” beribadah-lah hanya kepada Allah dan jauhilah thaghut (se-sembahan selain Allah)…” (An Nahl : 36)
Firman Allah, yang artinya:
“(Mereka Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar tidak ada alasan bagi manusia untuk membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. dan Allah adalah Mahaperkasa, Mahabijaksana.” (An Nisa : 165)
Secara khusus, setiap muslim harus meyakini rasul-rasul yang namnaya telah diberitakan dalam Al Qur’an dan yang dijelaskan oleh Rasulullah diantara nabi-nabi itu adalah: Nuh, Hud, Shalih, Ibrahim, dan Nabi Muhammad, sebagai nabi terkhir. Kepada para nabi itu, kita haturkan shalawat dan semurni-murninya salam.
Nabi yang paling utama di antara para nabi adalah Nabi Muhammad. Dia adalah para nabi.
Allah berfirman:
“Bukanlah Muhammad itu bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup para nabi.” (Al Azab : 40)