Perasaan Takut

Takut pada anak-anak , ada dua macam :

  • Takut kepada benda-benda nyata, seperti takut kepada anjing, kuda atau tempat-tempat yang tinggi, tentara dan sebagainya.
  • Takut kepada benda-benda yang tidak nyata, seperti takut kepada kegelapan, kematian, hantu-hantu dan sebagainya.

Sebab-sebabnya :

  • Ketidakmengertiannya terhadap hakikat sesuatu.
  • Adanya keanehan bentuk tubuh padanya.
  • Perbedaan perlakuan antara laki-laki dan perempuan.
  • Kelahiran adik baru dan hilangnya perhatian terhadapnya.
  • Memaksa anak untuk melakukan suatu pekerjaan yang tidak disukainya.
  • Menjadikan anak sebagai bahan olok-olokan, tidak memperhatikannya dan mencampakkannya.
  • Menakutinya dengan sesuatu yang menyakitkan -dalam benaknya- seperti suntikan, dokter, polisi dan sebagainya.
  • (Meniru) ketakutan orang tua terhadap sesuatu tertentu, seperti takut kepada tikus, tempat gelap dan sebagainya.
  • Pertengkaran antara orang-orang besar, khususnya kedua orang tuanya, dan banyaknya permasalahan antara mereka.

Penyembuhan :

  • Menentukan sebab-sebab ketakutannya dan sumbernya terlebih dahulu.
  • Menerangkan sesuatu yang aneh dan tidak dimengerti oleh anak dan tidak merasa keberatan terhadap pertanyaan-pertanyaannya yang banyak serta memahamkannya sesuai dengan pemahamannya.
  • Mengkaitkan antara sesuatu yang ditakutinya dengan sesuatu yang disenanginya, misalnya, polisi itu tugasnya adalah menjaga keamanan dan melarang pencurian, kegelapan itu agar supaya kita bisa tidur dan istirahat dan sebagainya.
  • Menjauhkan anak dari suasana yang menegangkan, seperti kematian kerabat yang di dalamnya terdapat tangisan, jeritan dan sebagainya.
  • Menerangi rumah dengan sinar yang terang jika dibutuhkan.
  • Menceritakan kisah-kisah yang bagus dan tidak menakutkan sebelum tidur.
  • Menceritakan tentang peperangan yang diikuti Rasulullah n dan kisah heroik para salaf shalih , dengan ungkapan yang sederhana.
  • Tidak memaksa anak untuk melakukan perbuatan atau menempatkannya pada sesuatu yang dia takuti, tapi hendaknya dilakukan dengan ditemani atau dengan sedikit demi sedikit.
  • Memisahkan anak sedikit demi sedikit dari kedua orang tuanya, tidak dengan tiba-tiba, untuk tidur sendiri (meski masih dalam kamar yang sama, meskipun yang terbaik adalah diberikan kamar khusus).
  • Mempersiapkan anak dan mendidik anak untuk meng-hadapi kondisi yang terjadi padanya, dengan mainan atau cerita-cerita teladan.