Media massa di Denmark kembali berulah. Mereka mengulangi kebodohan yang sama seperti yang dilakukan beberapa tahun lalu (tahun 2005); memuat gambar kartun pelecehan terhadap Nabi Muhammad SAW.

Kali ini, media yang sama, ‘Jyllands-Posten’ kembali menerbitkan kartun Nabi tersebut. Di saat yang sama, sejumlah surat kabar besar di negeri itu juga memutuskan akan menerbitkan kembali kartun itu hari Rabu kemarin.

Surat-surat kabar besar Denmark mengklaim, tujuan menerbitkan kembali kartun tersebut hanyalah untuk menjustifikasi operasi penangkapan yang dilakukan aparat kepolisian, Selasa lalu di kota Aarhus atas rencana pembunuhan terhadap Kurt Westergaard, kartunis yang membuat kartun tersebut.

Pemimpin redaksi Berlnsgki, surat kabar terbesar ketiga di Denmark, Elizabeth Elizabeth Knudsen mengatakan, “Kita harus mengirimkan pesan yang jelas kepada setiap orang yang mengemban pemikiran seperti mereka yang ingin menjadikan Westergaard sebagai target pembunuhan.”

Sementara itu, pemimpin redaksi surat kabar Bolitekin, surat kabar terbesar kedua di Denmark, Teor Seidnvann menyatakan tekadnya untuk menerbit ulang kartun-kartun tersebut di edisi Selasa (lalu) sebagai bagian dari liputan penangkapan yang terjadi di kota Aarhus.

Penangkapan Pelaku Percobaan Pembunuhan Terhadap Pembuat Kartun

Selasa lalu, aparat kepolisian berhasil menangkap dua orang imigran asal Tunisia dan seorang WN Denmark asal Maroko karena diduga berniat melakukan percobaan pembunuhan terhadap Kurt Knudsen, salah satu dari 12 kartunis yang melecehkan Nabi SAW.

Aparat mengatakan, kedua orang imigran Tunisia itu akan dideportasi ke negaranya, sementara tersangka ketiga asal Maroko akan dilakukan penyilidikan terhadapnya dengan tuduhan melanggar undang-undang anti teroris. Ia akan dilepaskan bila dalam penyidikan tidak terbukti bersalah.

Seperti diketahui, kasus pelecehan kartun Nabi ini sudah terjadi sejak tahun 2005 lalu yang menyebabkan umat Islam seantero dunia marah dan beberapa negara Islam melakukan pemboiktan terhadap produk negara itu. Bahkan tiga kedubes Denmark di sejumlah negara Islam diserang para pendemo. Akankah umat Islam kembali turun ke jalan dan menyerukan pemboikotan terhadap produk-produk negara itu, bahkan memutuskan hubungan diplomasi? kita tunggu jawabannya dalam beberapa hari ke depan. (ismo/AS)