Mukadimah

Sesungguhnya segala puji bagi Allah semata, kami memuji-Nya, memohon pertolongan dan ampunan serta bertaubat kepada-Nya. Kami berlindung kepada-Nya dari kejelekan jiwa-jiwa kami dan dari keburukan amal perbuatan kami. Barangsiapa diberi hidayah oleh Allah, niscaya tiada seorang pun yang dapat menyesatkannya. Dan barangsiapa disesatkan-Nya, maka tiada seorang pun yang dapat memberinya petunjuk. Saya bersaksi bahwa tiada ilaah yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah semata tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad Shalallaahu alaihi wasalam adalah hamba dan utusan-Nya. Shalawat dan salam semoga tercurah atas beliau, atas keluarga dan segenap sahabat beliau serta orang-orang yang mengikuti petunjuk beliau sampai hari Kemudian kelak. Amma ba’du:

Allah Ta’ala berfirman:
“Alif laaf miim. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan:”Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah menge-tahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (Al-Ankabut: 1-3)

Rasulullah telah mengabarkan kepada kita semua tentang fitnah-fitnah (malapetaka) yang bakal terjadi. Dan juga menjelaskan jalan selamat darinya, yaitu berpegang teguh dengan Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya. Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib Radhiallaahu anhu menuturkan bahwa ia mendengar Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda:

أَلاَ إِنَّهَا سَتَكُوْنُ فِتَنٌ. فَقُلْتُ: مَا الْمَخْرَجُ مِنْهَا يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ: كِتَابُ اللهِ فِيْهِ نَبَأُ مَنْ قَبْلَكُمْ وَخَبَرُ مَا بَعْدَكُمْ وَحَكَمُ مَا بَيْنَكُمْ، وَهُوَ الْفَصْلُ لَيْسَ بِالْهَزَلِ. مَنْ تَرَكَهُ مِنْ جَبَّارٍ قَصَمَهُ اللهُ، وَمَنْ ابْتَغَى الْهُدَى مِنْ غَيْرِهِ أَضَلَّهُ اللهُ، وَهُوَ حَبْلُ اللهِ الْمَتِيْنُ، وَهُوَ الذَّاكِرُ الْحَكِيْمُ، وَهُوَ الصِّرَاطُ الْمُسْتَقِيْمُ. (رواه الإمام أحمد والترمذي)

“Ketahuilah bahwasanya bakal terjadi fitnah-fitnah (malapetaka)!” Kami bertanya: “Bagaimana jalan keluarnya wahai Rasulullah?” Beliau bersabda: “Berpegang teguh dengan Kitabullah, sebab di dalamnya disebutkan sejarah orang-orang sebelum kalian, dan khabar tentang yang akan datang setelah kalian, dan di dalamnya juga terdapat hukum terhadap perselisihan di antara kalian. Ia adalah pemisah antara hak dan bathil, dan sekali-kali bukanlah senda gurau. Barangsiapa meninggalkannya karena keangkuhan, niscaya Allah akan membinasakannya. Dan barangsiapa mencari petunjuk dari selainnya, niscaya Allah akan menye-satkannya. Ia adalah tali Allah yang kokoh. Dan ia adalah bacaan yang penuh hikmah. Dan ia adalah jalan Allah yang lurus.” (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi)

Pada hari ini kita berada dalam kancah pepe-rangan melawan fitnah (cobaan dan godaan) yang sangat besar. Fitnah bagaikan potongan malam kelam. Harta adalah fitnah (cobaan), anak-anak adalah fitnah (coba-an), wanita adalah fitnah (godaan), bercampur baur dengan orang-orang kafir dan munafik adalah fitnah (bencana), ajakan kepada kebatilan dan menjauhi kebe-naran adalah fitnah (malapetaka), teman pergaulan yang jahat adalah fitnah (bencana), seruan kepada perkara sia-sia, sesat dan batil adalah fitnah (bencana). Dan masih banyak lagi yang lain.

Ketika seorang insan jatuh terperosok ke dalam bahaya dan musibah, maka dihadapannya ada dua pilihan:

  • Ia segera mencari jalan-jalan keselamatan dan berusaha mengeluarkan diri dari musibah tersebut hingga ia bisa selamat. Tidak syak lagi hal ini merupakan keharusan yang harus ditempuh bagi orang yang berakal.
  • Atau ia hanya bisa pasrah menerima dan membiarkan dirinya binasa. Ini adalah tindakan orang bodoh yang pasrah dan tidak mencari jalan selamat.

Fitnah-fitnah sudah begitu banyak pada zaman sekarang ini. Gelombangnya sudah saling berbenturan dengan berbagai bentuk kejahatan. Maka wajib bagi setiap muslim untuk berhati-hati darinya dengan sungguh-sungguh berpegang teguh kepada Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya .

Dan hendaknya ia juga waspada agar tidak men-jadi penebar fitnah (bencana) atau mendatangi atau condong kepadanya, sehingga ia terjebak di dalamnya. Dalam sebuah hadits Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda:

سَتَكُوْنُ فِتَنٌ الْقَاعِدُ فِيْهَا خَيْرٌ مِنَ الْقَائِمِ، وَالْقَائِمُ فِيْهَا خَيْرٌ مِنَ الْمَاشِيْ، وَالْمَاشِيْ خَيْرٌ مِنَ السَّاعِيْ، وَمَنْ تَشَرَّفَ لَهَا تَسْتَشْرَفُهُ. (متفق عليه)

“Bakal terjadi fitnah (pertumpahan darah), orang yang duduk ketika itu lebih baik daripada orang yang berdiri, yang berdiri lebih baik daripada orang yang berjalan, yang berjalan lebih baik daripada yang berlari. Dan barangsiapa melibatkan diri ke dalamnya niscaya ia akan terseret ke dalamnya.” (Muttafaq ‘alaih)

Kita semua, baik rakyat maupun penguasa, ulama maupun orang awam, hendaknya saling bahu membahu memadamkan api fitnah dengan berbagai corak tersebut. Dengan cara yang penuh hikmah dan nasihat yang baik. Jika hal itu tidak kita lakukan, maka akibatnya akan sangat berbahaya dan kesudahannya akan sangat menyakitkan. Allah berfirman:

“Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zhalim saja diantara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.” (Al-Anfal: 25)

Ketahuilah wahai saudaraku, bahwa dunia ini ada-lah batu ujian dan cobaan. Allah berfirman:
“Agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya.” (Huud: 7)

Dan bahwasanya kampung akhirat adalah tempat tinggal yang abadi. Orang yang berbahagia adalah yang diselamatkan Allah dari fitnah-fitnah (bencana-bencana). Dan orang yang celaka adalah yang terseret ke dalam-nya dan menjadi penyeru kepadanya. Semoga Allah memberikan keselamatan bagi kita semua.

Risalah yang sederhana ini menyebutkan dengan ringkas beberapa fitnah-fitnah yang banyak bersebaran pada zaman sekarang ini dan banyak menimpa kaum muslimin. Mudah-mudahan bermanfaat bagi orang yang ingin memetik faidah dan menjadi peringatan bagi para pencari ibrah (pelajaran). Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.