Dalam keterangan yang disiarkan televisi Arab Saudi, sore kemarin, Selasa, sebuah sumber dari pejabat kementerian dalam negeri Saudi mengumumkan berakhirnya baku tembak antara kelompok bersenjata dan aparat keamanan Saudi yang berlangsung selama tiga hari di kawasan ar-Ras, propinsi al-Qashim, bagian barat daya Riyadh. Drama baku tembak ini menewaskan dari pihak kelompok bersenjata 14 orang, 5 orang mengalami luka-luka dan seorang lagi menyerahkan diri kepada aparat keamanan. Sementara dari pihak kepolisian, 14 orang mengalami luka ringan, enam diantaranya mengalami luka yang agak parah.

Keterangan itu menambahkan, aparat keamanan sebelumnya telah memantau keberadaan kelompok bersenjata di sebuah rumah kontrakan di jalan al-Jawaazaat, ar-Ras di mana kemudian terjadi baku tembak antara kedua belah pihak, terhitung dari pagi Ahad, 24-02-1426 dan pihak keamanan berhasil menyelesaikan tugasnya di lokasi tersebut dengan baik.

Kementerian dalam negeri Arab Saudi juga menjelaskan, konferensi pers akan segera digelar tidak berapa lama lagi guna memberikan penjelasan seputar rincian drama baku tembak tersebut yang hingga saat ini kondisinya relatif lebih terkendali daripada sebelum-sebelumnya.

Sebuah sumber keamanan beberapa waktu lalu melaporkan bahwa beberapa pucuk pimpinan jaringan al-Qaeda ikut tewas dalam baku tembak yang berlangsung sejak tiga hari kemarin di salah satu rumah di al-Qashim, yang menjadi tempat kelompok bersenjata itu bertahan. Di antara korban tersebut terdapat 2 orang dari ke 26 orang yang masuk dalam DPO (Daftar Pencarian Orang).

Sumber tersebut menambahkan, di antara nama yang tercatat tewas dalam kejadian itu adalah Su’ud al-‘Utaiby, WN Arab Saudi dan ‘Abdul Karim al-Mujathy, WN Maroko. Dengan tewasnya kedua orang ini, maka pihak keamanan Arab Saudi hingga kini telah berhasil menciutkan jumlah 26 orang yang masuk dalam DPO sejak tahun 2003 tersebut menjadi 4 orang lagi yang masih terus diburu. Sedangkan ke 22 orang lainnya itu, sebagian mereka tewas, sebagian lagi berhasil ditangkap dan sebagian lagi menyerahkan diri dan mendapatkan amnesti umum dari raja. (istod/AS)