Organisasi Konferensi Islam (OKI), senin, meminta kepada para pemimpin Bosnia untuk mengefektifkan kembali peran aktif negaranya dalam lingkup OKI. Hal ini disampaikan oleh sekjen OKI, Akmaluddin Ihsan Oglo yang meminta Bosnia, yang saat ini masih sebagai anggota pemantau di OKI, agar menggunakan berbagai fasilitas dan kemudahan yang didapatnya, khususnya berkaitan dengan dukungan terhadap proyek pemulangan para pengungsi dan revocery dalam bidang konstruksi dan peningkatan ekonominya secara menyeluruh.

Dalam konferensi persnya seusai berbicara dengan anggota kepresidenan Bosnia, Sulaiman Tehitch, Oglo mengatakan bahwa kunjungannya ke Bosnia merupakan yang pertama kalinya dan bertujuan untuk membahas upaya kerjasama dan bagaimana memberikan bantuan kepada negeri yang sedang menghadapi berbagai tantangan baik dalam pembangunan, ekonomi, sosial maupun kebudayaan ini.

Ia menambahkan, amat kondusif sekali Bosnia memanfa’atkan lumbung bantuan yang beragam, di antaranya dari Bank Pembangunan Islam (IDB) yang merupakan sub ordinat dari OKI untuk menyuplai berbagai proyek pembangunan dasar dan pengembangan jasa di dalam negeri Bosnia, ditambah lagi untuk menjalin hubungan kebudayaan dengan berbagai lembaga yang dikelola OKI dan negara-negara anggota yang memiliki perhatian bersama terhadap penyebaran, pembaruan kerjasama dan koordinasi dalam banyak bidang.

Sekjen OKI ini menjelaskan bahwa Bosnia sebagai negara Eropa dan berpenduduk mayoritas Muslim akan mempu memegang peran yang lebih baik di dalam mengenalkan Islam dan ikut andil dalam berbagai program antisipatif terhadap propanganda-propaganda yang anti terhadap dien ini.

Oglo menyingkap adanya beberapa program ambisius yang akan segera dilakukan OKI agar dapat mengenalkan Islam secara lebih baik dan menghadapi berbagai propaganda yang merusak citra agama Islam.

Ia juga menekankan bahwa menghadapi berbagai propaganda tersebut menuntut adanya amal islami kolektif dan upaya-upaya terorganisir dan tulus yang digerakkan secara sistematik dan terarah. (istod/AH)