Khartum – Para ulama senior Muslim di Sudan pada hari Rabu Menghimbau Para pemuda untuk memboikot semua kegiatan yang berbau “Valentine” (Valentine’s Day), dan menggunakan dana pembelian hadiah (valentine) untuk membantu mereka yang akan menikah.

Para anggota Ulama Senior –yang terdiri dari para tokoh agama yang berpengaruh- menyeru para pemuda dan pemudi untuk mengabaikan aktivitas tersebut, yang jatuh pada tanggal 14 Februari (Sabtu depan), dan menahan diri dari bertamasya di taman-taman pada momen tersebut.

Syaikh Hassan Hamid dalam pernyataannya mengatakan: “Bahwa Hari Raya Valentine merupakan produk dari Barat.” dan Beliau menyeru umat Islam untuk tidak mengikuti tradisi orang-orang Kristen.

“Bahwa uang yang dikeluarkan pada Hari Valentine lebih utama digunakan untuk memudahkan dan memotivasi orang-orang yang akan melangsungkan pernikahan,” tambah Syaikh Hamid

Almuhallib Barkat, seorang anggota Majlis Ulama mengatakan, “Hendaklah Para pemuda Sudan tidak menyia-nyiakan waktu mereka untuk bersenang-senang di taman-taman kota pada Hari Valentine.”

Barkat menambahkan dalam pernyataannya, “Ini merupakan bagian dari budaya barat yang tidak layak untuk diikuti di Sudan.”

Dan Hampir seluruh Penduduk Sudan utara beragama Islam dan menerapkan syari’at Islam sejak abad ke-8 yang lalu, hanya saja Penduduk yang beragama Kristen dan para penganut keyakinan Afrika di Afrika bagian selatan lebih mendominasi.(Ismon/Rtrs)