Banyak organisasi-organisasi Islam segera mengirim bantuan untuk menyelamatkan korban gempa yang terjadi di Haiti yang telah menyebabkan banyak korban meninggal dan luka-luka, serta korban hilang.

Al-Jazira melansir, bahwa beberapa organisasi-organisasi Islam ini telah mengambil Masjid at-Tauhid di ibukota Haiti Port-au-Prince sebagai basis mereka, sehingga dari masjid ini mereka dapat mendistrubusikan bantuan-bantuan.

Lembaga-lembaga Islam di Amerika Galang Dana Bantuan.
Dalam konteks terkait, Yayasan Islam di Amerika Serikat melakukan penggalangan dana/ sumbangan melalui masjid-masjid dan lembaga-lembaga Islam lainnya untuk diserahkan kepada para korban gempa bumi di Haiti, Yayasan tersebut telah berhasil menggalang dana sebesar 2.5 juta dolar AS.

Target kampanye yang diprakarsai oleh Yayasan “Islamic Relief” dengan dibantu oleh lembaga-lembaga Islam lainnya adalah menggalang dana sebesar satu juta dolar, tetapi ternyata kampanye tersebut berhasil menggalang dana melebihi target yang telah ditentukan, yaitu sebanyak 2.5 juta dolar AS berhasil digalang.

Hal tersebut diawali dengan mengirim tim untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan yang sangat diperlukan di sana, dan memberikan bantuan-bantuan yang real dan primer yang didistrubusikan melalui Masjid at-Tauhid di Port-au-Prince. Adapun proyek terbesar adalah mengirimkan dua pesawat berisi bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan.

Gencarnya Serangan Kristenisasi di Haiti
Perlu dicatat bahwa lembaga-lembaga misionaris Amerika telah lebih dahulu mengirim Kitab-kitab Injil elektronik untuk para korban gempa di Haiti.

Komunitas Nasrani yang berbasis di wilayah New Mexico mengatakan, bahwasannya mereka telah mengirim Kitab-kitab injil versi digital dengan menggunakan tenaga matahari ke sana, dan Mereka pun telah menyebarkan kitab injil berbahasa penduduk Haiti kepada sekitar 300 orang dalam satu waktu.

Komunitas Nasrani tersebut menambahkan di situs mereka, bahwa Injil-injil versi digital tersebut dibagikan khusus untuk orang-orang miskin dan buta huruf, dan menegaskan, bahwa terdapat enam ratus injil digital sedang dalam perjalanan ke negara tersebut. Komunitas tersebut juga mengklaim bahwa langkah ini bertujuan untuk menyajikan iman, harapan, dan kasih sayang di sela-sela firman tuhan dengan suara, katanya. (imm/an)