haji4JAKARTA – Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan, penyelenggaraan ibadah haji pada tahun ini berjalan baik. Namun pemerintah akan terus meningkatkan pelayanan termasuk dalam pembinaan manasik haji sehingga seluruh jamaah haji Indonesia memperoleh haji yang mabrur.

Menteri Agama menyampaikan hal itu kepada wartawan di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Kamis (24/10) usai menunaikan tugas di Arab Saudi selaku Amirul Hajj jamaah haji Indonesia.

”Peningkatan kualitas terus kita upayakan termasuk kemabruran jamaah. Ada seorang jamaah ditanya sudah sa’i, dia malah bertanya apa itu sa’i ?“ kata Menag didampingi Sekjen Kemenag Bahrul Hayat, Dirjen Bimas Islam Abdul Djamil, Sekretaris Ditjen Penyelenggara Haji dan Umrah Cepi Supriatna dan Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenag Zubaidi, dimuat laman resmi Kemenag.

Selain itu, lanjut Menag, di Masjidil Haram masih dijumpai jamaah yang bertawaf mengelilingi Ka’bah tidak sesuai aturan syariat. “Ada jamaah yang tawaf belum 7 putaran, tapi dia merasa sudah puas. Begitu pula saat melempar jumrah, batunya bukan dilempar, tapi dicemplungkan saja,” ucapnya.

Padahal, berdasarkan hasil penelitian Litbang Kemenag, bimbingan manasik yang dilakukan KBIH (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji) antara 15-35 kali sudah cukup memadai. “Mungkin yang bersangkutan tidak ikut manasik,” ujarnya.

Menteri Agama mengatakan, secara umum penyelenggaraan ibadah haji berjalan baik, saat ini sedang proses pemulangan jamaah yang dimulai 20 Oktober sampai 19 Nopember.

“Sampai hari Kamis, 24 Oktober pukul 07.00 WIB, jamaah regular yang tiba di Tanah Air sebanyak 43 kloter berjumlah 17.734 orang. Sedangkan jamaah haji khusus sebanyak 2.406 orang oleh 33 penyelenggara ibadah haji khusus,” ujarnya.

Adapun jamaah haji yang wafat di Tanah Suci hingga saat ini berjumlah mencapai 149 orang. Jumlah ini mengalami penurunan dibanding tahun lalu berjumlah 282 jamaah. “Jumlah yang wafat 149 orang, 3 di Jeddah, 13 di Madinah, 113 di Makkah, 9 di Arafah dan 11 di Mina,” tutur Menag.

Untuk orang yang dirawat, Menag menambahkan hingga saat ada 132 orang. Mereka yang dirawat akan diberi izin pulang jika sudah ada perintah dari dokter di sana. “Mereka belum diperkenankan pulang kecuali sudah diberi izin,” imbuhnya.

(Sumber: www.gemaislam.com)