Pertanyaan

Bagaimana dengan seseorang yang terbiasa bersumpah atas nama Allah, yang mana ia menjadikan sumpahnya tersebut sebagai penguat dari ucapan yang ia ucapkan,  baik perkataannya itu sesuatu yang penting maupun tidak?

 Jawaban

Tidak boleh memperbanyak sumpah, karena hal itu merupakan peremehkan terhadap sumpah tersebut, sungguh Allah telah berfirman: (وَلاَتُطِعْ كُلَّ حَلاَّفٍ مَّهِينٍ): “Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina” (QS. Al-Qalam:10)

Dan di dalam sebuah hadits yang shahih disebutkan bahwa tiga orang yang tidak diajak bicara oleh Allah Ta’ala pada hari kiamat, dan Allah tidak mensucikan mereka, serta bagi mereka azab yang pedih, (salah satu dari tiga orang tersebut -red) adalah : “Seorang laki-laki yang menjadikan Allah sebagai barang dagangannya, tidaklah ia membeli kecuali dengan bersumpah, dan tidaklah ia menjual (barangnya) kecuali dengan bersumpah”.(HR. Ath-Thabrani di dalam al-Mu’jam al-Kabir: 6/246 )

Sungguh telah sampai (kepada kita -red) tafsir dari Firman Allah: (وَاحْفَظُوا أَيْمَانَكُمْ) : “Dan jagalah sumpah kalian”: “ Artinya yaitu janganlah kalian bersumpah”, dan ini adalah larangan bersumpah kecuali dibutuhkan pada perkara-perkara yang baik dan benar (jujur).

[Sumber: Al-Muntaqa Min Fatawa fadilah Syaikh Shalih bin Fauzan bin ‘Abdillah al-Fauzan jilid 2/35-36]