[sc:BUKA ]وعن أبي هريرة رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: (( لَوْ كُنْتُ آمِرًا أَحَدًا أَنْ يَسْجُدَ لِأَحَدٍ لَأَمَرْتُ المَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا)). رواه الترمذي وقال حديث حسن صحيح. [sc:TUTUP ]
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu , dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam , beliau bersabda: “Seandainya aku boleh menyuruh seseorang untuk bersujud kepada seseorang, niscaya aku akan menyuruh seorang isteri untuk bersujud kepada suaminya.” (Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan ia mengatakan: “Hadits hasan shahih.”)
Pengesahan hadits:
• Shahih, diriwayatkan oleh at-Tirmidzi (1159), Ibnu Hibbab (4162) dan lain-lain melalui dua jalan dari Abu Salamah.
Kandungan Hadits:
• Sujud merupakan ibadah yang tidak boleh dilakukan kecuali hanya untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala semata.
• Hak suami atas isteri amat besar yang menempati peringkat di bawah peringkat hak Allah atasnya.
• Tidak sepatutnya manusia bersujud kepada sesama manusia. Oleh karena itu, barangsiapa bersujud kepada manusia atau batu atas inisiatif sendiri, berarti telah lepas dari ikatan islam dari lehernya.
Sumber : Syarah Riyadhush shalihin, Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilali, Jilid 1/hal :652