gedungJakarta – Kementerian Agama (Kemenag) Tahun 2015 mulai mengirim 1.000 dosen dari Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) seluruh Indonesia untuk meraih gelar doktor baik di dalam negeri maupun luar negeri. Ini merupakan bagian dari beasiswa program doktor untuk semua dosen.

Hal ini disampaikan Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Kamaruddin Amin yang dihubungi, di Jakarta, Jumat (19/12) sore. Sebelumnya, pemberian beasiswa program 5.000 doktor ini diluncurkan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jumat (19/12) siang.

Kamaruddin mengatakan pengiriman dosen ini dilakukan secara bertahap, setiap tahun 1.000 dosen sampai mencapai 5.000 dosen untuk waktu lima tahun. Menurutnya, mereka yang akan mendapatkan beasiswa ini akan mengikuti proses seleksi. “Karenanya, kita akan melakukan pemetaan terlebih dahulu, di setiap perguruan tinggi terkait kebutuhan doktor untuk bidang apa saja, setelah itu dibuat standarnya,” kata Kamaruddin.

Ia memaparkan setiap PTAI akan didata berapa jumlah dosen, dan dosen yang sudah meraih gelar doktor berapa, termasuk ada berapa jurusan di PTAI tersebut sehingga kita mengetahui kebutuhan jumlah doktor. Menurut dia, beasiswa ini semuanya ditanggung Kemenag. Namun, Kamaruddin belum mengetahui rincian dana yang akan dikeluarkan Kemenag untuk setiap tahunnya untuk 1.000 doktor, baik yang belajar di dalam negeri maupun di luar negeri.

“Soal dana ini standarnya sama yang telah ditetapkan Kementerian Keuangan untuk mereka yang belajar di dalam negeri, dan juga ada standarnya untuk mereka yang belajar di  luar negeri,” terang Kamaruddin.

Guru besar UIN Alauddin Makkasar ini menjelaskan target dari pengiriman program doktor ini untuk menjadikan PTAI bermutu dan berkualitas dan “go international”. “Pemberian beasiswa doktor berlaku untuk semua bidang studi, baik agama maupun umum. Kita kirim mereka berbagai perguruan tinggi kelas dunia, juga termasuk di dalam negeri,” jelas Kamaruddin. (republika)