Suatu hari, ketika Juha dan anak lelakinya sedang berjalan-jalan di kota, lewat di hadapan mereka berdua iring-iringan pengantar jenazah menuju tempat pemakaman umum.

Diantara sekian banyak orang yang mengiringi jenazah tersebut, ada seorang lelaki yang terlihat sangat sedih berjalan mengiringinya sambil berkata, “Kini orang-orang pergi mengantarkanmu menuju tempat tinggal yang tidak ada ranjang di dalamnya tidak pula selimut, tidak ada roti dan tidak pula minuman,…”

Mendengar ucapan orang tersebut, anak lelaki Juha yang masih kecil berkata, “Demi Allah wahai Ayahku, sesungguhnya mereka akan mengantarkan jenazah itu menuju rumah kita.”