Hadits:

عَنْ حُذَيْفَةَ -رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُ- عَنْ النَّبِيِّ -صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- قَالَ: لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَتَّاتٌ

Dari Hudzaifah –radhiyallahu ‘anhu-, dari Nabi Muhammad –shallallahu ‘alaihi wasallam-, beliau bersabda, “Tidak akan masuk Surga orang yang suka mengadu domba.

Derajat hadits: Hadits shahih

Rawi Hadits: Muttafaqun ‘alaih (Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim rahimahumallah)

Sumber: Riyadhus Shalihin, Imam Abu Zakaria Yahya Muhyiddin bin Syaraf al-Nawawi rahimahullah (w. 676 H./1277 M.).

Makna Kosakata:

قَتَّاتٌ : Orang  yang meyampaikan perkataan dari seseorang kepada orang lain, atau beberapa orang, dengan maksud merusak (hubungan baik di antara mereka).

Makna Global:

Nabi –shallallahu ‘alaihi wasallam– memberitahukan ancaman keras kepada pelaku adu domba -menyampaikan perkataan di antara manusia dengan tujuan menimbulkan kerusakan-. Yaitu dia tidak akan masuk Surga di awal tetapi akan didahului azab sesuai dengan kadar dosanya. “Al-Qattat” artinya “an-Nammam” (pengadu domba). Perbuatan ini termasuk dosa besar berdasarkan hadits tersebut.

Pelajaran Hadits:

  1. Namimah (mengadu domba) termasuk dosa besar, karena dampak buruk yang terdapat di dalamnya dan akibatnya yang mengerikan.
  2. Syariah ini dibangun di atas segala sesuatu yang dapat menyelaraskan dan menumbuhkan kerukunan antar umat Islam.

 

Sumber: Mausu’ah Al-Ahadits An-Nabawiyah (Arabi-Indunisi), Jilid 6, Markaz Rawwad At-Tarjamah, Rabwah, KSA.