aaaAllah ta’ala berfirman:

إِنَّ الَّ‍ذِينَ يَكْفُرُونَ بِئَايَاتِ اللهِ وَيَقْتُلُونَ النَّبِيِّينَ بِغَيْرِ حَقٍّ وَيَقْتُلُونَ الَّذِينَ يَأْمُرُونَ بِالْقِسْطِ مِنَ النَّاسِ فَبَشِّرْهُم بِعَذَابٍ أَلِيمٍ {21} أُوْلاَئِكَ الَّذِينَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَاْلأَخِرَةِ وَمَالَهُم مِّن نَّاصِرِينَ {22}

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi dengan tanpa alasan yang benar dan membunuh orang-orang yang menyuruh manusia berbuat adil, maka berilahlah mereka kabar gembira, bahwa mereka akan menerima siksa yang pedih. Mereka itu adalah orang-orang yang lenyap (pahala) amal-amalnya di dunia dan akhirat, dan mereka sekali-kali tidak memperoleh penolong.” (Ali Imran: 21-22).
_________________________________

Tafsir Ayat :

(21-22) Maksudnya, orang-orang yang mengumpulkan kejahatan-kejahatan ini; kufur kepada ayat-ayat Allah, mendustakan rasul-rasul Allah, dan kejahatan terbesar terhadap makhluk yang paling agung, yang benar-benar paling agung di atas makhluk, yaitu para rasul dan para pemimpin petunjuk, yang memerintahkan manusia dengan keadilan yang disepakati oleh agama dan akal, maka mereka itu telah, (حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَاْلأَخِرَة) “lenyap (pahala) amal-amalnya di dunia dan akhirat” dan mereka berhak menerima siksaan yang pedih, dan mereka tidak memiliki penolong dari siksaan Allah dan tidak pula memiliki penyelamat dari hukumanNya.

Pelajaran berharga dari ayat yang mulia:

1. Kekafiran dan kedhaliman adalah penyebab kebinasaan di dunia dan kekalnya azab di akhirat.

2. Membunuh orang-orang yang menegakan amar ma’ruf dan nahi mungkar, dosanya sama dengan besarnya dosa membunuh para nabi shallallahu ‘alaihimu sallam

3. kekafiran adalah penghapus dan perusak amal di dunia dan akhirat.

4. Barangsiapa yang Allah ta’ala tidak menolongnya (menterlantarkanya), maka tidak ada seorangpun yang menolongnya, dan barangsiapa yang Allah ta’ala tolong maka tidak ada seorang pun yang dapat mengalahkannya.

5. Orang-orang Yahudi dan Nasrani banyak membunuh para Nabi yang Allah utus kepada mereka, yang mana ini disebabkan karena kehasadan yang ada pada diri-diri mereka dan juga karena apa yang dibawa para Nabi tersebut tidak sesuai dengan hawa nafsu mereka.

6. Pengikut para Nabi adalah orang-orang yang selalu beramar ma’ruf dan bernahi mungkar sesuai dengan petunjuk Allah dan Rasulnya.

[Sumber: Diringkas dari Taisir Al-Karim Ar-Rahman Fi Tafsir Kalami Al-Mannan, karya syaikh Abdurrohman bin Nashir as Sa’di dan Aisar At-Tafasir li Kalami Al-‘Ali Al-Kabir, oleh Syaikh Abu Bakar Al-Jazairi, semoga Alloh merahmati keduanya]