Abdul Mukmin az-Zahid menuturkan, “Di daerah kami ada seorang beraliran Syi’ah Rafidhah. Di jalan menuju rumahnya ada seekor anjing yang dilewati oleh setiap orang baik tua maupun anak kecil tetapi anjing itu tidak mengganggunya. Namun, anehnya, jika yang lewat di jalan itu adalah orang Syi’ah Rafidhah, maka seketika anjing itu bangun, menyerang, dan merobek bajunya. Kejadian itu berulang-ulang sehingga dia mengadu kepada pemerintah saat itu yang sealiran dengannya, lalu diutuslah beberapa orang untuk memukul dan mengusir anjing tersebut dari desa.

Suatu hari, ketika orang Syi’ah itu sedang duduk di tokonya yang berada di pasar, ternyata anjing itu datang lagi dan naik di loteng pasar lalu menyerangnya. Akhirnya, karena merasa malu, orang Syi’ah tersebut keluar dan pindah dari desa tersebut.”(Al-Mantsur minal Hikayat wa Sualat, oleh al-Hafizh Abu Fadhl Muhammad bin Thahir al-Maqdisi hlm. 141).Kisah ini bukanlah sesuatu yang mustahil terjadi, karena Syi’ah adalah kelompok yang mencela sahabat, menghina para istri Nabi. Syi’ah juga mengatakan Jibril telah keliru menyampaikan wahyu kepada Nabi Muhammad dan penyimpangan fatal lainnya.[Sumber: Tulisan Ustadz Abu Ubaidah Yusuf as-Sidawi. Lihat majalah al-Furqon Edisi 1 Th. ke-12 halaman 27]