Lembaga Pencarian Orang Hilang (LPPOH), Bosnia mengumumkan adanya tindak kriminal baru dari sekian banyak tindak kriminal yang pernah dilakukan Serbia terhadap kaum Muslimin di Bosnia-Hercegovina. Hal ini membuktikan bahwa mereka sama sekali tidak pernah merasa kasihan terhadap orang-orang berusia lanjut dan orang sakit. Ini terbukti dengan ditemukannya kuburan massal baru di dekat kota Futscha, sebelah timur Bosnia di mana berhasil ditemukan 7 mayat hingga saat ini.

Dalam keterangan persnya, LPPOH mengatakan bahwa mayat-mayat itu adalah mayat orang-orang sakit kaum Muslimin Bosnia yang masih menginap di rumah sakit jompo di kota itu, kemudian dibunuh oleh tentara Serbia pada bulan maret tahun 1992 lalu setelah mereka digiring ke lokasi pengubuan massal di dekat pekuburan umum kota itu. Demikian seperti diberitakan kantor berita Kuwait.

Keterangan itu memberikan sinyal bahwa dalam penyidikan awal menguatkan bahwa para korban tersebut terdiri dari 6 orang laki-laki dan seorang wanita yang usia mereka berkisar antara 65-70 tahun. Diperkirakan, mereka tidak bisa melarikan diri seperti penduduk lain Muslim lainnya ketika kota itu diserbu tentara Serbia karena kondisi fisik mereka.

Keterangan itu juga menjelaskan bahwa penemuan kuburan tersebut sebenarnya terjadi secara tidak disengaja saat beberapa orang Bosnia yang tinggal di kota itu menggali kuburan baru untuk seorang jenazah di samping kuburan lama di mana tampak beberapa bentuk tulang yang kemudian menuntut mereka untuk memanggil tim ahli LPPOH yang merupakan lembaga internasional itu. Dari situ, akhirnya 7 mayat berhasil ditemukan sementara yang lainnya masih dalam pencarian.

Keterangan itu menutup bahwa saat berita ini diturunkan, tim ahli kedokteran reguler dan para keluarga orang-orang hilang sedangkan berusaha mengidentifikasi identitas para korban tersebut. (ismo/AS)