Bahaya Takjub dari Sisi Sikap

  • Terbiasa bertindak tidak ikhlas dan terjatuh ke dalam maksiat kepada Allah di muka bumi berupa syirik yang merupakan dosa paling besar.

  • Menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak berguna. Waktu itu seperti pedang, bila tidak kamu gunakan untuk memenggal maka kamu yang akan terpenggal. Begitu juga jiwa manusia, bila tidak disibukkan dengan kebaikan maka akan sibuk dengan kebatilan. Sehingga kita dapati banyak dari para remaja menghabiskan waktu yang sangat panjang untuk melayani deringan telepon dan mendengar suara-suara yang tidak bermanfaat atau paling tidak suara yang mubah namun penuh dengan penipuan, sebagaimana apa yang dikatakan oleh Ibnu Hajar rahimahullah, “Sesungguhnya berlebihan dalam perkara mubah akan menjerumuskan kepada kemakruhan dan berlebihan dalam perkara yang makruh akan menjerumuskan kepada perkara yang diharamkan.”

    Jadi, waktu sangatlah mahal, cepat habis dan bila telah habis maka tidak akan kembali dan tidak bisa diganti lagi. Membuang-buang waktu untuk takjub dan berbincang-bincang kepada sang idola akan mengakibatkan sering melamun dan memikirkan orang yang dikaguminya sehingga yang dilakukan hanya menghayal dan berdandan serta mencurahkan segala perhatian hanya kepada orang yang dikaguminya.

  • Hilangnya perasaan takut dan cinta kepada Allah subhanahu wata’aala dari hati sebagai ganti dari rasa takut dan cintanya kepada orang yang dikaguminya. Setiap saat ia berusaha untuk memenuhi kepuasan dan ridha orang yang dikaguminya meskipun harus dengan kebohongan dan kemunafikan, padahal perbuatan itu diharamkan oleh Allah. Itulah dampak penyakit akibat mencari ridhanya manusia dengan murka Allah sehingga hatinya sepi dari rasa takut, khusyu’ dan sikap mendahulukan Allah.

  • Bergaya hidup seperti orang yang dikaguminya, boleh jadi orang yang dikagumi termasuk orang-orang fasik dan ahli maksiat sehingga ia akan terpengaruh dan meniru gaya hidup yang sudah terbiasa dengan maksiat atau paling tidak membiarkan dan rela terhadap perbuatan maksiat tersebut.