PENDAHULUAN

Segala puji milik Allah subhanahu wata’aala. Kita memuji-Nya, memohon ma’unah dan maghfirah-Nya, bertaubat dan berlindug kepada-Nya dari kejahatan diri dan keburukan perbuatan kita. Barangsiapa yang diberi pertunjuk oleh Allah, maka tiada yang dapat menyesatkannya dan barangsiapa yang disesatkan, maka tiada yang dapat menunjukinya.

Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya. Beliau shallallahu ‘alahi wasallam diutus Allah dengan membawa petunjuk dan agama yang haq. Beliau pun telah menyampaikan risalah, melaksanakan amanah, tulus dan kasih kepada umat serta berjihad di jalan Allah dengan sebenar-benarnya sampai beliau berpulang ke rahmat-Nya, sedang umatnya, beliau tinggalkan pada jalan yang terang-benderang. Siapa yang menyimpang darinya pasti binasa.

Rasulullulah shallallahu ‘alahi wasallam telah menerangkan segala kebutuhan umat di dalam berbagai aspek kehidupan mereka, seperti dikatakan oleh Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, “Tidak ada yang diabaikan oleh Nabi shallallahu ‘alahi wasallam, sampai burung yang mengepakkan sayapnya di langit, melainkan beliau telah mengajarkan kepada kami tentang ilmunya.”

Ada seorang musyrik bertanya kepada Salman al Farisi radhiyallahu ‘anhu, “Apakah Nabi kalian mengajarkan hingga tentang tatacara buang hajat?” Salman menjawab, “Ya. Beliau telah melarang kami menghadap kiblat ketika buang hajat dan membersihkan hajat dengan kurang dari tiga batu atau dengan tangan kanan atau dengan kotoran kering atau dengan tulang.”