Kepala gereja kristen India, di kawasan pegunungan Mizroom mengungkapkan, telah terjadi persekongkolan yang dilakukan seorang rabi Yahudi Timur di negara Zionis bernama Shaloomo Ammar untuk menarik simpati penduduk kawasan tersebut agar mau berhijrah ke Israil. Ia mengatakan, banyak sekali orang-orang kristen India yang akhirnya memeluk agama Yahudi hanya agar bisa berhijrah ke sana.

Pengamat politik, Omo Karmoon seperti yang dikutipnya dari situs ‘news forest Clash’, senin, menyebutkan bahwa para kepala gereja kristen India setempat melakukan pertemuan mendadak untuk membicarakan rencana dihijrahkannya sebanyak 60 ribu pengikut etnis Yahudi ‘putera minasha’ yang telah memeluk agama Yahudi di kawasan itu, ke Israil.

Karmoon mengatakan, 300 orang pendeta dan rahib kristen ikut serta dalam pertemuan mendadak tersebut yang akhirnya mengeluarkan keterangan yang menyebut keputusan dihijrahkannya pengikut etnis ‘Yahudi minasha’ itu sebagai ‘kegiatan setan’ yang bertujuan mendorong lebih banyak lagi orang-orang India untuk merubah agama mereka dan memaksa mereka untuk menganut agama Yahudi. Di dalam keterangan itu, para pendeta tersebut mengatakan, “Sesungguhnya orang-orang kristen tidak ada kaitannya sama sekali dengan agama Yahudi. Orang-orang Yahudi tidak memakan daging babi sedangkan orang-orang kristen memakannya.” Para kepala gereja itu menegaskan bahwa jumlah pengikut etnis ‘Yahudi Minasha’ tersebut dalam dua tahun terakhir meningkat tajam lebih dari 50%.

Pengamat politik tersebut menyiratkan bahwa sekte ‘Yahudi Minasha’ telah memeluk agama Yahudi pada tahun 50-an di abad lalu. Di kalangan mereka ada yang mengklaim, bahwa mereka lari dari ‘kerajaan Israil’ melalui Iran, Afghanistan dan China hingga akhirnya sampai ke tanah India timur. Jumlah mereka saat ini diperkirakan mencapai 900 ribu jiwa, kebanyakan mereka menganut agama kristen.

Negara Zionis berupaya untuk menghijrahkan sekelompok besar dari mereka dari waktu ke waktu dengan cara mengirimkan beberapa orang rabi kepada mereka untuk mengajarkan agama Yahudi, demikian pula bahasa Ibrani. Tidak sebatas itu, mereka juga dibekali dengan berbagai persoalan zionisme sebagai persiapan hijrah ke Israil nanti. (ismo/AH)