BENTUK-BENTUK KESESATAN YANG TERJADI

Salah seorang dari mereka berkata: “Aku bermimpi bertemu dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, lantas beliau bersabda kepadaku: ‘Jika engkau memiliki hajat dan ingin melakukannya maka bernadzarlah untuk si fulanah meskipun sebanyak satu fils (sejenis uang pecahan-penj) niscaya hajatmu tersebut akan terlaksana’.

Kenapa mesti terjadi ketergantungan dengan kuburan dan orang-orang mati yang telah dikuburkan seperti ini? Ketergantungan semacam ini sampai-sampai membuat mereka tidak dapat berfikir kenapa kuburan seseorang bisa menjadi banyak dan berada di beberapa negara. Akan tetapi para penyesat manusia tidak kehilangan akal dalam mencari alasan atas adanya hal tersebut yang tentunya amat kontradiksi. Mereka mengatakan: “Sesungguhnya bumi bagi jasad-jasad para wali ibarat air bagi ikan dimana ia bisa muncul di beberapa tempat, sehingga dengan begitu, setiap tempat yang dikatakan di sana ada nabi atau wali yang shalih ia akan dikunjungi”. Kemudian bertebaran dan semakin banyaklah kuburan-kuburan. Ada di antara tempat-tempat tersebut yang dinisbatkan kepada orang yang salah atau tempat yang salah. Dalam satu kota saja di sebagian negara kaum Muslimin terdapat lebih dari tiga ratus kuburan yang dikeramatkan. Sementara dalam satu negara terdapat lebih dari enam ratus ribu buah. Di satu tempat terdapat pertunjukan yang dinamakan dengan pertunjukan tujuh puluh tujuh wali.