Pengetahuan tentang Makkiyah dan Madaniyyah banyak faidahnya, diantaranya :

  • Untuk dijadikan alat bantu dalam menafsirkan Al-qur’an, sebab pengetahuan mengenai tempat turun ayat dapat membantu memahami ayat tersebut dan menafsirkannya dengan tafsiran yang benar, sekalipun yang menjadi pegangan adalah pengertian umum lafadz, bukan sebab yang khusus. Berdasarkan hal itu seorang mufassir dapat membedakan antara ayat yang nasikh dengan yang mansukh bila diantara kedua ayat tersebut terdapat makna yang kontradiktif. Yang datang kemudian tentu merupakan nasikh atas yang terdahulu.
  • Meresapi gaya bahasa Al-qur’an dan memanfaatkannya dalam metode berdakwah menuju jalan Allah, sebab setiap situasi mempunyai bahasanya tersendiri. Memperhatikan apa yang menjadi tuntunan kondisi, sangat penting dalam ilmu balaghah. Ciri khas gaya bahasa Makkiyyah dan Madaniyyah dalam Al-qur’an, juga memberikan kepada orang yang mempelajarinya sebagai sebuah metode dalam dakwah ke jalan Allah, agar dapat menyesuaikan dengan psikologi lawan bicara, menguasai pikiran dan perasaannya serta dapat memberikan solusi terhadap apa yang ada dalam dirinya dengan penuh bijaksana. Setiap tahapan dakwah mempunyai topik dan pola penyampaian tersendiri. Pola penyampaian itu berbeda-beda, sesuai dengan perbedaan manhaj, keyakinan dan kondisi lingkungan. Yang demikian tampak jelas dalam berbagai cara Al-qur’an menyeru berbagai golongan; orang yang beriman, yang musyrik, yang munafiq dan Ahli Kitab.
  • Mengetahui sejarah hidup Nabi melalui ayat-ayat Al-qur’an, sebab turunnya wahyu kepada Rasulullah sejalan dengan sejarah dakwah dan segala peristiwa yang menyetainya, baik pada periode makkah maupun periode Madinah, sejak turunnya Iqra’ hingga ayat yang terakhir yang diturunkan.

      Al-qur’an adalah sumber pokok bagi hidup Rasulullah. Pola hidup beliau harus sesuai dengan Al-qur’an, dan Al-qur’anpun memberikan kata putus terhadap perbedaan riwayat yang mereka riwayatkan.

      (Abu Maryam Abdusshomad, diambil dari kitab Mabahits Fii Ulum Al-qur’an oleh : Syaikh Manna’ Al-qur’an-Qatthan (terj))