Wajib Mengeluarkan Zakat dari Harta Orang Dewasa ataupun Anak Kecil

Soal: Saya seorang pemuda berusia tujuh belas tahun. Saya hidup bersama keluarga dan ayah sayalah yang menafkahi saya. Sementara saya memiliki uang yang di simpan di sebuah bank Islam. Telah berlalu satu haul (satu tahun) masa penyimpanan uang itu. Apakah saya terkena kewajiban zakat? Apakah harta yang diperoleh dari keuntungan wajib dikeluarkan zakatnya? Apakah kewajiban zakat dimulai dari usia baligh?

Jawab: Harta-harta yang termasuk kriteria wajib zakat, wajib dibayarkan zakatnya. Yaitu binatang ternak, emas dan perak, tanam-tanaman dan harta perniagaan sekalipun yang memiliki harta itu seorang anak kecil. Harta anak yatim juga wajib dikeluarkan zakatnya sebagaimana harta milik orang dewasa. Hendaknya wali-wali anak yatim yang menangani pembayaran zakat harta anak yatim itu. Harta keuntungan dari perniagaan juga wajib dibayarkan zakatnya. Sekalipun jumlahnya lebih kecil daripada nishabnya, apabila modalnya telah terhitung dalam jumlah nishab. Wallahu A’lam ( Syaikh Ibnu Jibrin)

Harta Anak Yatim dan Orang Gila Juga Wajib Dibayarkan Zakatnya

Soal: Apakah harta anak yatim dan orang gila juga terkena wajib zakat?

Jawab: Harta anak yatim dan orang gila wajib dibayarkan zakatnya, bila anak yatim atau orang gila itu seorang muslim yang merdeka dan benar-benar memiliki harta. Berdasarkan hadits riwayat ad-Daraqutni secara marfu’ dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa beliau bersabda:

مَنْ وُ لِّيَ مَالُ اليَتِيْمِ فَلْيَتَّجِرْ بِهِ وَلاَ يَتْرُكُهُ حَتَّى تَأْكُلُهُ الصَّدَقَةُ

“Barangsiapa diserahi mengurus harta anak yatim hendaklah ia kelola harta tersebut, janganlah ia biarkan habis terkena kewajiban sedekah (zakat).“

Dan juga berdasarkan riwayat Malik dalam kitab Al-Muwaththa’ dari Abdurrahman bin al-Qasim bahwa ayahandanya berkata: “Aisyah radhiyallahu ‘anha adalah wali yang mengasuhku dan seorang saudaraku yang yatim. Beliau mengeluarkan zakat harta kami.”

Di antara ulama yang berpendapat wajibnya zakat pada harta anak yatim dan orang gila adalah Ali bin Abi Thalib, Ibnu Umar, Jabir, ‘Aisyah, al-Hasan bin Ali, sebagaimana dihikayatkan oleh Ibnul Mundzir. (Lajnah Da’imah)