3- Ismailiyah Hasyasyun

Mereka adalah Ismailiyah Nizariyah yang tersebar di Syam dan Persia. Di antara tokoh-tokohnya adalah:

Al-Hasan bin Shabbah, berdarah persia, sangat loyal kepada al-Mustanshir, berdakwah di negeri Persia dan mengajak manusia agar bersikap loyal kepada imam yang tersembunyi. Dia berhasil menguasai benteng Almut dan mendirikan negara Ismailiyah Nizariyah timur. Para pengikutnya dikenal dengan nama al-Hasyasyun, karena kegemaran mereka menghisap hasyisy(ganja). Al-Hasan ini mengirim orang-orangnya ke Mesir untuk membunuh al-Akhir bin al-Musta’li, maka mereka membunuhnya berikut kedua anaknya pada tahun 525 H. Al-Hasan mati pada tahun 1135 M.

Setelah al-Hasan kekuasaan Ismailiyah Nizariyah dipegang oleh beberapa orang dan yang terakhir adalah Ruknuddin Khursyah pada tahun 1255 M sampai kekuasaan mereka runtuh di hadapan serangan orang-orang Mongolia dengan pemimpinnya Hulaku Khan yang membunuh Ruknuddin. Akhirnya para pengikutnya tercecer di berbagai kota sampai sekarang.

4- Ismailiyah Syam

Mereka adalah Ismailiyah Nizariyah, dalam rentang waktu yang panjang mereka memegang keyakinan mereka, mereka mempraktekkannya di benteng-benteng dan markas-markas mereka, namun mereka hanya sebatas sekte relegi tidak mempunyai kekuasaan, walaupun mereka tetap bisa memainkan pengaruh yang berbahaya.

Di antara tokoh mereka adalah Rasyid bin Sinan yang bergelas Syaikhul Jil. Orang ini mirip dengan al-Hasan bin Shabbah dalam tindak tanduknya. Dia membentuk sekte sendiri yang dikenal dengan Sinaniyah, para pengikutnya meyakini reinkarnasi di samping keyakinan-keyakinan Ismailiyah yang lainnya.

5-Ismailiyah Baharah

Mereka adalah Ismailiyah Musta’liyah, mereka loyal kepada Imam al-Musta’li dan penerusnya al-Amir kemudian anaknya ath-Thayyib, oleh karena itu mereka dikenal dengan ath-Thayyibah. Mereka tinggal di India dan Yaman, mereka meninggalkan politik dan kekuasaan, sebagai gantinya mereka berniaga, mereka merambah India dan bergaul dengan orang-orang India yang masuk Islam sehingga mereka dikenal dengan Baharah yang dalam bahasa India kuno berarti pedagang.

Imam ath-Thayyib masuk ke persembunyian tahun 525 H dan para imam rahasia dari keturunannya, tidak diketahui sedikit pun tentang mereka, sampai nama-nama mereka juga tidak dikenal, ulama-ulama Baharah sendiri juga tidak mengenal mereka.

Baharah terbagi menjadi dua:
Baharah Dawudiyah, nisbat kepada Quthub Syah Dawud. Mereka tersebar di India dan Pakistan sejak abad sepuluh hijriyah. Pusat mereka di Bombay.

Baharah Sulaimaniyah, nisbat kepada Sulaiman bin Hasan, markas mereka di Yaman sampai sekarang.
Dari al-Mausu’ah al-Muyassarah, isyraf Dr. Mani’ al-Juhani.