Sekali pun baru-baru ini telah mengeluarkan laporan tahunannya yang secara khusus mengkritik beberapa negara di dunia terkait dengan pelanggaran HAM, namun Amerika Serikat kali ini diam seribu bahasa atas pengangkatan Abdur Rasyid Dustum oleh presiden Afghanistan, Hamid Kerzei sebagai Panglima Angkata Bersenjata yang baru. Seperti diketahui, Dustum termasuk salah seorang panglima perang yang sangat sadis dan dikenal banyak melanggar HAM semasa perang Afghanistan-Rusia beberapa tahun lalu.

Sebagai upaya mencari-cari alasan atas persetujuannya yang secara eksplisit atas hal itu, beberapa sumber diplomasi Amerika tingkat tinggi mengklaim bahwa masalah ini menjadi urusan dalam negeri Afghanistan dan pemerintah Washington tidak akan turut campur memberikan pandangannya.

Berdasarkan laporan dari kantor berita “Frans Pers”, Richard Bawitscher, juru bicara kementerian luar negeri Amerika memberitakan kepada para reporter, “Masalah ini hanya menjadi urusan pribadi presiden Afghanistan yang merupakan masalah dalam negeri dan terkait dengan urusan orang-orang Afghanistan sendiri. Karena itu, pemerintah di Kabul memiliki kebebasan penuh untuk berindak apa saja yang dipandangnya perlu.”

Bawitscher mengatakan bahwa tugas pokok Kerzei adalah bagaimana membentangkan kekuasaan dan kewibawaan pemeintahan pusat atas seluruh pelosok negeri. Karenanya, terserah padanya apa tindakan-tindakan yang akan diambilnya demi menjamin terealisasinya tujuan itu.”

Sementara itu, di kalangan kelompok pemerhati HHM timbul kekhawatiran mendalam atas SK presiden Afghanistan tersebut karena Dustum dan para panglima perang semisalnya dulu adalah orang-orang yang telah melakukan berbagai tindak kriminal saat berkecamuknya perang saudara, sebelum kemudian tentara Taliban berhasil mengambil alih tampuk kekuasaan.

Dapat disebutkan bahwa ‘Abdurrasyid Dustum telah memainkan peran utama di dalam upaya Amerika Serikat dan para sekutunya menggulingkan pemerintahan Taliban, setelah beberapa waktu lamanya sebelum itu ia kabur ke Turki.

Namun setelah terjadi invasi Amerika atas Afghanistan pada penghujung tahun 2001 lalu, Dustum kembali muncul di panggung berbagai perisitiwa dan membentangkan kekuasaannya atas beberapa kawasan di dalam negeri melalui milisinya yang dipersenjatai lengkap dengan tank-tank dan persenjataan berat. (ismo/AH)