Dalam rangkaian serangan yang dilakukan kelompok perlawanan Iraq, kemarin, Kamis, 6 tentara Amerika dinyatakan tewas di samping puluhan lagi mengalami luka-luka, plus hancurnya beberapa tank Amerika. Sementara itu, ketua Diwan Waqaf, kelompok Sunni mengkritik keras tindakan yang dilakukan pasukan pengawal nasional Iraq yang merampas, menjarah, menggerebek dan menyerang demi kepentingan tentara pendudukan. Ia mengingatkan bahwa tindakan semacam ini dapat menimbulkan terjadinya fitnah.

Sementara itu, dua tentara Amerika tewas dan beberapa lainnya mengalami luka-luka yang cukup parah bahkan kemungkinan harus dilakukan amputasi setelah terjadinya ledakan bom molotov terhadap arak-arakan militer Amerika di kota Iskandaria, selatan Baghdad. Ledakan itu mengakibatkan tidak berfungsinya mesin tank militer Amerika, tipe Hampy.

Tak berapa lama dari itu, tentara Amerika kemudian langsung mempeketat penjagaan di tempat kejadian, mengevakuasi mayat-mayat dan korban luka-luka serta tank militer yang tidak berfungsi.

Sebuah sumber di kepolisian Iraq menyebutkan bahwa sebuah mobil yang dipersenjatai meledak di lokasi arak-arakan militer Amerika, sebelah utara Baghdad, dekat Kazhimiya, di sebuah kawasan dataran tinggi, yang menyebabkan mesin tank Amerika tidak berfungsi, seorang pengendaranya tewas dan tiga orang lainnya mengalami luka-luka. Mereka semua kemudian diangkut dengan helikopter Amerika.

Peristiwa ini terjadi tak berapa lama setelah tentara pendudukan Amerika, Kamis, mengumumkan terbunuhnya dua orang tentara mereka dalam sebuah ledakan bom yang dipasang di salah satu sisi jalan Baghdad.

Dalam keterangannya, tentara pendudukan menyatakan bahwa dua orang meninggal di rumah sakit, Rabu dini hari setelah mobil yang mereka berdua kendarai menginjak sebuah bom saat melakukan patroli di Baghdad.

Tentara pendudukan Amerika juga menyebutkan, Kamis, tewasnya salah seorang tentara mereka dalam beberapa pertempuran melawan kelompok perlawanan yang terjadi hari Rabu di kabupaten Babil, selatan ibukota Baghdad.

Di tempt terpisah, pangkalan udara ‘Ain al-Ased yang terletak antara kota Haditsa dan Hait mendapat serangan rudal Katyusya dan Hawn yang mengakibatkan dibunyikannya sirinei peringatan di seluruh kawasan basis tentara Amerika sementara asap tebal mengepul di udara.

Setelah ledakan itu, tentara pendudukan Amerika langsung memuntahkan peluru secara membabi buta sementara pesawat-pesawat udara terbang mengitari angkasa lokasi ledakan.

Dalam pada itu, ‘Adnan Muhammad Salman, ketua Diwan Waqaf, kelompok Sunni di Iraq mengkritik keras tindakan-tindakan yang ia sebut sebagai ‘Tha’iyyah’ yang dilakukan aparat pengawal nasional dan kepolisian Iraq untuk kepentingan tentara pendudukan. Ia mengatakan dalam konferensi pers di salah satu gedung Diwan, di kota A’zhamiya bahwa pihak keamanan melakukan penggerebekan terhadap rumah-rumah dan memberantakkan alat-alat rumah tangga kemudian mengumpati kelompok Sunni. Ia menyatakan bahwa hal ini tidak dapat diterima dan bila kondisi seperti ini terus berlanjut, maka akan mengakibatkan terjadinya fitnah besar (perang saudara). (istod/AH)