Muhammad bin al-Hasan bin Ziyad menceritakan sebuah cerita tentang seseorang yang bernama Abu asy-Syawarib dari sebagian anaknya bahwa pernah pada suatu malam yang sangat dingin Abu asy-Syawarib mengalami ihtilam (mimpi basah) yang mewajibkan ia untuk mandi besar. Abu asy-Syawarib merasa berat untuk mandi karena ia tidak suka mandi dengan menggunakan air dingin. Ia pun meminta salah seorang anaknya untuk mencari sesuatu yang dapat digunakan untuk memanaskan air mandinya, namun apa yang ia minta tidak dapat ditemukan.

Tanpa pikir panjang, Abu asy-Syawarib pun segera berenang menyeberang sungai untuk meminjam sesuatu yang dapat digunakan untuk memanaskan air mandinya kepada salah salah seorang temannya yang tinggal di seberang sungai. Setelah mendapatkan apa yang ia cari, ia pun segera kembali ke rumahnya di seberang sungai dan memanaskan air mandinya dan akhirnya mandi dengan air tersebut.

(Qashashul ‘Arab, karya Ibrahim Syamsuddin)