Pembagian Hadits Mushahhaf Menurut Al-Hafidz Ibnu Hajar
Al-Hafidh Ibnu Hajar Rahimahullah telah membagi Tashhif dengan pembagian yang berbeda, beliau membaginya menjadi dua bagian :

1. Al-Mushahhaf
Mushahhaf ialah apabila perubahan di dalamnya terjadi berhubungan dengan titik pada huruf dan bentuk tulisannya masih pada bentuk semula.

2. Al-Muharraf
Muharraf ialah apabila perubahan di dalamnya terjadi berhubungan dengan syakal huruf dan bentuk tulisannya masih pada bentuk semula.

Apakah Tashhif Bisa Mencoreng Seorang Rawi Hadits?
– Apabila tashhif terjadi pada seorang rawi dengan sangat jarang, maka hal itu tidak mencoreng kedhabitannya, karena tidak ada satu orangpun yang terhindar dari kesalahan dan tashif yang ringan.
– Namun jika tashhif sering terjadi padanya, maka hal itu bisa mencoreng kedhabitannya, dan itu menunjukan ketidakkuatan hafalannya dan bahwa dia bukan ahli dalam hal ini.

Penyebab Terjatuhnya Seorang Rawi Melakukan Banyak Tashhif
Kebanyakan, penyebab terjatuhnya seorang rawi hadits pada tashhif adalah mengambil hadits langsung dari dalam kitab-kitab asal dan dari tulisan-tulisan (shuhuf) dan tidak mengambilnya dari para guru atau pengajar. Oleh karena itu, para imam telah memberi peringatan dari mengambil hadits dari orang yang seperti ini keadaannya. Dan para imam mengatakan : “Tidak boleh hadits diambil dari seorang shohafie” maksudnya tidak boleh hadits diambil dan dipelajari dari seorang yang mengambilnya hanya dari shuhuf (tanpa guru)
Wallahu A’lam

(Diambil dari : Taisir Musthalah Hadits oleh Dr. Mahmud Thahhan dan diposting oleh Abu Maryam Abdusshomad)